UKM Kain Jumputan sebagai pengrajin tie-dye menghadapi berbagai bentuk pemborosan dalam proses produksinya, seperti waktu tunggu, pergerakan yang tidak efisien, dan produk cacat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis pemborosan dalam proses produksi menggunakan pendekatan Value Stream Mapping (VSM) dan menganalisis penyebab kegagalan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Kebaruan dari penelitian ini terletak pada integrasi kedua metode tersebut dalam konteks industri kain tradisional skala kecil, serta penggunaan Waste Relationship Matrix (WRM) untuk memetakan keterkaitan antar waste secara kuantitatif. Hasil pemetaan menunjukkan bahwa dari total waktu proses 3961 menit, hanya 3484 menit (88%) yang merupakan aktivitas bernilai tambah. Pemborosan terbesar terdapat pada kategori defect (19%), motion (17%), serta inventory dan waiting (masing-masing 15%). Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan integrasi VSM-FMEA dapat dijadikan alat strategis dalam mengindentifikasi dan memitigasi pemborosan secara menyeluruh pada sektor UKM kerajinan tradisional. Temuan ini relevan dengan tren global lean manufacturing dan mempunyai potensi untuk diaplikasikan pada berbagai industri serupa untuk mendorong efisiensi operasional.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025