ASI bermanfaat untuk menjaga ketahanan tubuh bayi karena mengandung zat antiinfeksi. Besarnya manfaat ASI tidak diimbangi oleh peningkatan perilaku pemberian ASI sehingga bayi tidak mendapatkan ASI dengan baik. Faktor-faktor penghambat pemberian ASI tersebut dapat diatasi jika ibu memiliki niat yang tinggi untuk memberikan ASI pada bayinya. Ditambah dengan bekal pengetahuan tentang pemberian ASI serta faktor-faktor yang dapat meningkatkan produksi ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu tentang upaya memperlancar ASI pada ibu menyusui di Gampong Cot Teungoh, Pidie. Metode penelitian menggunakan pendekatan crossectional dengan total sampling pada 36 ibu menyusui di gampong tersebut. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara usia, status gizi, dan pendidikan ibu dengan pengetahuan tentang upaya memperlancar ASI. Sebanyak 70% ibu dewasa muda memiliki pengetahuan kurang, sedangkan 75% ibu usia reproduksi dengan pengetahuan cukup. Sebanyak 52% ibu dengan status gizi kurang memiliki pengetahuan kurang, sementara 72,7% ibu dengan status gizi baik berpengetahuan cukup. Hasil uji Chi Square menunjukkan nilai p yang signifikan pada ketiga faktor tersebut. Rekomendasi penelitian melibatkan perluasan program penyuluhan, peningkatan peran institusi pendidikan, serta upaya bersama dengan tempat penelitian untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat. Implikasi dari temuan ini dapat memberikan dasar konkrit untuk mengembangkan program edukasi kesehatan yang lebih efektif dan berkelanjutan untuk meningkatkan praktik pemberian ASI eksklusif, dengan harapan dapat mengurangi angka kematian bayi di tingkat lokal maupun global.
Copyrights © 2023