Masa kehamilan merupakan periode krusial untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal pada janin. Gerak janin menjadi salah satu tanda vital janin yang mencerminkan kondisi kesejahteraan janin. Ketika terdapat gangguan pada suplai darah ke plasenta, gerak janin dapat berkurang, yang menjadi indikasi adanya masalah kesehatan pada janin. Permasalahan yang ada pada saat ini masih minimnya teknologi pemantauan gerak janis secara otomatis. Metode pemeriksaan gerak janin paling umum digunakan untuk menilai kesejahteraan janin adalah melaui presepsi maternal dari ibu. Berdasarkan permasalahan tersebut, dibutuhkan sebuah teknologi sistem monitoring gerak janin secara non-invasive dengan memanfaatkan sesnor accelerometer MPU6050 sebagai parameter klasifikasi kondisi kesejahteraan janin dan terhubung pada aplikasi pemantauan. Sistem monitoring ini menggunakan algoritma K-Means Clustering untuk membedakan antara gerak janin dan noise yang terbaca oleh sensor. Pengujian waktu pengiriman data dengan dua access point band berbeda, yaitu 2,4 GHz dan 5 GHz didapatkan rata-rata sebesar 1,97 dan 1,62 detik. Berdasarkan pengujian performa sistem klasifikasi kondisi kesejahteraan janin pada Fetal Movement Monitoring Device menggunakan algoritma K-Means Clustering didapatkan akurasi 85,00%, sensitivitas 83,33%, spesifisitas 85,71% dan presisi 71,43%. Pengujian sistem monitoring dilakukan pada dua puluh ibu hamil yang telah didiagnosis terlebih dahulu oleh dokter, dengan analisis metode Confusion Matrix. Kata kunci: Gerak janin, Sensor accelerometer MPU6050, Monitoring, Non-invasive, K-Means Clustering
Copyrights © 2025