Tongkat putih konvensional merupakan tongkat umum yang digunakan oleh orang dengan gangguan penglihatan/tunanetra untuk mendeteksi rintangan disekitarnya. Namun, rintangan yang dideteksi hanya berupa rintangan yang berada di tanah atau yang bersentuhan dengan ujung tongkat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengembangkan tongkat multi-sensor yang bisa mendeteksi rintangan di atas, depan, bawah, serta deteksi keberadaan air berbasis mikrokontroller Arduino yang dilengkapi dengan sensor ultrasonik, sensor LIDAR, sensor deteksi air, buzzer dan getaran motor. Sistem ini dirancang untuk memberi peringatan berupa suara maupun getaran apabila sensor mendeteksi adanya rintangan atau genangan air. Metode penelitian yang digunakan meliputi studi literatur, perancangan sistem, implementasi perangkat, dan pengujian performa sensor di berbagai skenario navigasi, baik di lingkungan indoor maupun outdoor. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem mampu mendeteksi rintangan dengan tingkat akurasi tinggi, dengan error pengukuran sensor ultrasonik sekitar 0,27% dan sensor LIDAR rata-rata error sebesar 0,23% hingga 1,25% tergantung jarak pengujian. Selain itu, evaluasi persepsi pengguna menunjukkan bahwa tongkat multi-sensor ini mampu meningkatkan rasa aman, kenyamanan, dan mobilitas penyandang tunanetra dalam beraktivitas sehari-hari. Dengan biaya pembuatan yang relatif rendah, alat ini diharapkan dapat menjadi solusi inovatif yang terjangkau dan aplikatif untuk meningkatkan kualitas hidup penyandang tunanetra. Kata Kunci: Tongkat multi-sensor, tunanetra, Arduino Uno, sensor ultrasonik, sensor LIDAR, sensor deteksi air.
Copyrights © 2025