Petir merupakan suatu gejala alam yang terjadi akibat gesekan muatan pada awan hingga menghasilkan kilatan cahaya dengan muatan yangbesar. Petir yang menyambar ke bumi jika tidak di atasi dengan baik dapat mengakibatkan banyak kerusakan sehingga dibutuhkannyasistem proteksi yang lebih efisien, khususnya penangkal petir tipe konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruhvariasi diameter dan jarak elektroda pelat tambahan terhadap kinerja penangkal petir dalam membentuk early streamer, serta terhadaptegangan korona dan tegangan tembus. Pengujian dilakukan di Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi Universitas Brawijaya menggunakansumber tegangan tinggi DC polaritas negatif. Variasi diameter elektroda pelat (D) yang digunakan adalah 10 cm, 15 cm, dan 20 cm,sementara jarak ujung penangkal petir ke elektroda pelat tambahan (h) divariasikan pada 3 cm, 6 cm, dan 9 cm. Selain pengujian langsung,dilakukan juga simulasi distribusi medan listrik menggunakan perangkat lunak FEMM 4.2. Hasil menunjukkan bahwa penangkal petir tanpaelektroda tambahan menghasilkan tegangan early streamer, tegangan korona, arus korona, dan tegangan tembus lebih kecil, sehinggamemudahkan pembentukan early streamer, terjadinya korona, dan tegangan tembus. Sebaliknya, penangkal petir dengan elektroda pelattambahan berdiameter (D) lebih besar (20 cm) dan jarak ujung penangkal petir ke elektroda pelat tambahan (h) lebih dekat (3 cm)membutuhkan tegangan lebih besar untuk membentuk early streamer, terjadinya korona, dan tegangan tembus. Simulasi distribusi medanlistrik mendukung hasil ini, menunjukkan bahwa distribusi medan lebih seragam pada diameter elektroda pelat tambahan (D) terbesar danjarak ujung penangkal petir ke elektroda pelat tambahan (h) terdekat. Berdasarkan hasil ini, disarankan penggunaan penangkal petir tanpaelektroda pelat tambahan untuk mendapatkan efektivitas kinerja penangkal petir terbaik.Kata Kunci — Penangkal Petir, Elektroda Pelat Tambahan, Early streamer, Korona, Tegangan Tembus.
Copyrights © 2025