Limbah tulang ikan Sunu (Epinephelus spp.) merupakan sumber biomaterial potensial yang belum banyak dimanfaatkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengekstraksi dan mengkarakterisasi kitosan dari limbah tulang ikan Sunu melalui tiga tahapan utama, yaitu deproteinisasi, demineralisasi, dan deasetilasi. Keberhasilan proses deasetilasi ditunjukkan oleh perubahan signifikan pada spektrum FTIR, khususnya berupa penurunan intensitas puncak serapan pada 1650 cm⁻¹ yang merupakan ciri khas gugus karbonil (C=O) dari ikatan amida, serta munculnya puncak baru atau peningkatan intensitas pada 1550 cm⁻¹ yang mengindikasikan keberadaan gugus amina (N–H). Puncak-puncak tersebut menandakan bahwa sebagian besar gugus asetil telah berhasil dihilangkan dan digantikan oleh gugus amina bebas. Berdasarkan hasil perhitungan rasio intensitas absorbansi, diperoleh nilai derajat deasetilasi (DD) sebesar 94,42%, yang menunjukkan bahwa proses konversi kitin menjadi kitosan telah berlangsung dengan sangat baik . Kitosan yang diperoleh dari penelitian ini memiliki derajat deasetilasi dengan kualitas tinggi dan sesuai dengan standar kitosan komersial. Temuan ini mengindikasikan bahwa limbah tulang ikan Sunu dapat dimanfaatkan sebagai sumber alternatif kitosan dengan potensi aplikasi luas. Penelitian ini mendukung prinsip ekonomi sirkular dan memberikan solusi berkelanjutan dalam pengelolaan limbah organik hasil perikanan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025