Longsor di Pulau Jawa memiliki jumlah yang banyak dengan tingkat kerawanan yang berbeda. Kestabilan lereng dapat dipengaruhi oleh karakteristik topografi, hidrologi, antropogenik dan geologi yang berbeda. Sehingga perlu adanya kajian yang berfungsi untuk mengetahui jumlah longsor dan wilayah rawan longsor dengan menggunakan metode AHP. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi wilayah rawan longsor di Pulau Jawa. Penelitian kerawanan longsor dilakukan dengan cara menerapkan pendekatan heuristik dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan indeks kerawanan longsor dihitung dengan menggunakan metode weighted overlay. Hasil analisis kerawanan longsor menunjukkan bahwa Zona Vulkanik Tengah yang merupakan kawasan paling rawan, terutama di lereng gunung api aktif seperti Kabupaten Bogor bagian selatan, Bandung Barat, Garut, Wonosobo, Magelang, Boyolali, dan Malang bagian selatan. Zona Pegunungan Selatan juga tergolong rawan, dengan wilayah seperti Trenggalek, Pacitan, Gunungkidul bagian barat, dan Wonogiri. Zona Depresi Tengah menunjukkan tingkat kerawanan sedang hingga tinggi seperti Grobogan, Blora, Nganjuk, Lamongan bagian selatan, dan Bojonegoro. Sebaliknya, Zona Pegunungan Lipatan Utara seperti Indramayu, Subang, dan Gresik memiliki tingkat kerawanan yang relatif rendah.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025