Perawat kerap dihadapkan pada persoalan etik dalam merawat pasien HIV/AIDS, terutama dalam menjaga rahasia medis pasien sembari mempertimbangkan keselamatan pihak lain dari kemungkinan penularan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengulas bagaimana kemampuan berpikir kritis mendukung perawat dalam menangani dilema etik tersebut. Kajian ini menggunakan metode literature review dengan menelusuri artikel ilmiah nasional dan internasional yang terbit dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Artikel diseleksi berdasarkan kesesuaian topik, lalu dianalisis menggunakan pendekatan tematik. Hasil kajian menunjukkan bahwa berpikir kritis memampukan perawat untuk menilai persoalan etik secara mendalam, menerapkan prinsip-prinsip etika seperti otonomi, keadilan, tidak merugikan, dan berbuat baik, serta mengambil keputusan yang tepat dan profesional. Empat aspek utama dari berpikir kritis yang teridentifikasi meliputi peningkatan keselamatan pasien, efisiensi layanan keperawatan, peningkatan mutu pelayanan, dan penerapan praktik keperawatan berbasis bukti ilmiah. Kesimpulannya, keterampilan berpikir kritis sangat penting bagi perawat dalam menyikapi dilema etik pada perawatan HIV/AIDS, sehingga perlu ditanamkan sejak pendidikan keperawatan dan terus dikembangkan melalui pelatihan berkelanjutan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025