Pelestarian bahasa dan budaya lokal menghadapi tantangan signifikan di era globalisasi, termasuk risiko kepunahan bahasa daerah dan berkurangnya generasi penutur aktif. Penelitian ini bertujuan mendokumentasikan kekayaan bahasa dan budaya lokal Jatiluwih melalui program pertukaran dengan Xiamen Nanyan University dan mengembangkan model pelestarian budaya berbasis kolaborasi internasional. Kegiatan melibatkan masyarakat Desa Jatiluwih dan peserta HAISI College International Exchange Program dengan pendekatan partisipatif. Metode meliputi eksplorasi etnolinguistik, demonstrasi interaktif, diskusi, dan dokumentasi selama satu hari dengan aktivitas pembelajaran bahasa Bali, role-play percakapan, dan diskusi lintas budaya. Program berhasil memperkenalkan dasar-dasar Bahasa Bali kepada peserta internasional, termasuk kosakata harian dan ekspresi sopan santun. Peserta mampu melakukan percakapan sederhana melalui role-play dengan warga lokal. Diskusi lintas budaya menghasilkan refleksi mendalam tentang tantangan pelestarian budaya dan potensi pengembangan pariwisata berbasis budaya. Kolaborasi menciptakan ruang dialog budaya yang setara dan saling menghormati. Program membuktikan efektivitas pendekatan partisipatif dalam pelestarian budaya dengan pertukaran pengetahuan dua arah. Model pembelajaran bahasa melalui interaksi langsung dengan penutur asli terbukti lebih efektif dibandingkan metode konvensional. Model kolaborasi ini dapat direplikasi untuk pelestarian warisan budaya di daerah lain, sekaligus memperkuat diplomasi budaya Indonesia-Tiongkok dan membangun fondasi kerjasama jangka panjang dalam pendidikan dan pelestarian budaya.
Copyrights © 2025