<![CDATA[Tujuan utama dari makalah ini adalah untuk menguraikan hasil dan meringkas temuan penelitian tentang strategi dan proses pengembangan properti yang meningkatkan kesempatan keberhasilan pengembangan Real Estat mulai dengan menggunakan delapan tahapan Cadman dan Topping sampai mengantisipasi resiko yang mungkin dan melihat skenario pengembangan alternatif didalam pengaruh pandemi, dan perkembangan teknologi digital. Studi kasus yang akan diambil pada tulisan ini adalah Proyek LRT CITY Ciracas di Jakarta yang merupakan proyek kompleks Apartemen dan Retail yang dikembangkan dengan Konsep TOD atau Transit Oriented Development, dimana kompleks proyek terhubung langsung dengan stasiun LRT City Ciracas. Proses pengembangan properti adalah proses yang kompleks dan berisiko tinggi. Pengembang yang berorientasi pada nilai lahan akan membuat skenario pengembangan yang berusaha untuk menganalisa nilai lahan yang paling baik untuk dapat dikembangkan sesuai dengan peraturan dan kebutuhan pasar pada masa itu dengan menghadirkan desain inovatif atau desain unggulan yang memenuhi studi kelayakan dan dihadirkan dengan tahapan pengembangan yang juga dapat memaksimalkan nilai lahan. Tahap Evaluation menjadi titik penentu dimana pengembang dapat memutuskan keputusan untuk terus maju hingga penggembangan selesai dilakukan walaupun ada kesulitan dan resiko yang mungkin merintangi proses pengembangan yang harus siap dihadapi atau pengembang dapat memutuskan untuk mundur dan mengganti rencana pengembangannya. Selain risiko, pengembang perlu memperhitungkan dengan baik langkah-langkah pengembangan agar tidak muncul hal-hal yang tidak diharapkan.]]>
Copyrights © 2024
