Penelitian ini berfokus pada kekerasan terhadap perempuan di beberapa komunitas Muslim di negara-negara ASEAN. Telah diamati bahwa kekerasan tersebut tampaknya terkait dengan praktik buruk menjadi Muslim yang taat (di antara laki-laki) bersama dengan fakta bahwa gerakan sosial yang berasal dari wanita Muslim belum memainkan peran yang signifikan. Teori Kritis digunakan dalam penelitian ini bersama dengan teori komunikasi feminis. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif, dengan menggunakan metode studi literatur. Penelitian ini telah sampai pada temuan bahwa telah terjadi konsepsi Islam puritanis/fundamentalis yang bias gender sebagaimana tercermin dalam "pemurnian" agama dan ideologi patriarki mereka di antara para elit agama di seluruh komunitas ASEAN, yang mengakibatkan praktik kekerasan terhadap Wanita Muslim.
Copyrights © 2024