Penelitian ini bertujuan untuk melihat komunikasi antarbudaya masyarakat etnik Bali dan etnik Bugis dalam membangun kerja sama di sektor pertanian kelurahan Ngkaring-ngkaring kota Baubau. Riset ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode kualitatif deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah masyarakat etnik Bali dan etnik Bugis. Informan Bugis sebagai petani pemilik dan Informan Bali sebagai penggarap. Data diperoleh dari proses wawancara langsung dengan informan yang dianggap berkompeten sesuai dengan topik yang dibahas. Hasil pada riset ini menunjukkan bahwa faktor saling ketergantungan ekonomi merupakan faktor dasar komunikasi antar budaya yang terjadi di kelurahan Ngkaring-ngkaring, khususnya pada sektor pertanian. Etnik Bali dan etnik Bugis ini membangun interaksi melalui hubungan kerjasama di sektor pertanian. Informan Bugis merupakan pemilik sawah dan orang Bali yang dipercayakan orang Bugis untuk bekerja sebagai penggarap. Sistem yang diterapkan dalam hubungan kerjasama ini adalah sistem bagi hasil. Dimana penggarap dan pemilik lahan menyepakati proporsi pembagian hasil panen. Model kerjasama ini tidak hanya mencerminkan aspek ekonomi semata, tetapi juga menunjukkan bagaimana komunikasi antarbudaya dapat menjadi jembatan untuk membangun perasaan saling percaya antara kedua kelompok etnik dalam menciptakan hubungan yang berkelanjutan di sektor pertanian Kata Kunci: Komunikasi Antarbudaya, Kerjasama Antar Etnik, Etnik Bali, Etnik Bugis, Ngkaring-Ngkaring
Copyrights © 2025