Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keuntungan dan Break Even Point (BEP) usahatani melon di Agroeduwisata Toboponik, Kota Bengkulu, yang dilaksanakan pada Desember 2024. Meskipun hortikultura menghadapi tantangan seperti risiko tinggi dan fluktuasi harga, melon sebagai komoditas agribisnis menunjukkan potensi ekonomi yang besar. Dengan adopsi sistem hidroponik, masalah seperti ketergantungan cuaca dan hama dapat diatasi, meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Metode penelitian melibatkan wawancara dan studi literatur, dengan analisis data kuantitatif untuk menghitung biaya, penerimaan, keuntungan, serta BEP. Hasil penelitian menunjukkan total biaya produksi sebesar Rp 105.408.500 dan total penerimaan sebesar Rp 201.600.000, menghasilkan keuntungan bersih Rp 96.191.500. Analisis BEP per unit menunjukkan 1.327,05 kg untuk melon jenis Snow dan Golden, serta 1.516,51 kg untuk Rock dan Hamigua. BEP dalam rupiah adalah Rp 60.699.285,7 untuk Snow dan Golden, serta Rp 63.417.164,2 untuk Rock dan Hamigua. Angka-angka ini menunjukkan bahwa produksi dan penerimaan aktual jauh melampaui titik impas, mengindikasikan bahwa usahatani melon ini sangat menguntungkan dan layak secara ekonomis. Penelitian ini menegaskan potensi melon sebagai komoditas unggulan dalam agribisnis modern.
Copyrights © 2025