Artikel ini merupakan sebuah pembacaan lintas tekstual tentang perjalanan spiritual Elia, seorang nabi Israel kuno, dan Arjuna, pahlawan dalam Mahabharata. Kedua kisah tersebut menceritakan tentang pencarian makna di tengah krisis. Elia, setelah kemenangan atas para nabi Baal, melarikan diri ke padang gurun karena ancaman dari Ratu Izebel. Di sana, ia mengalami depresi dan keputusasaan, mempertanyakan makna hidupnya dan perannya sebagai nabi Tuhan. Namun, dalam pertemuan dengan Tuhan di Gunung Horeb, Elia menerima penghiburan dan penegasan kembali atas panggilannya. Arjuna, pada malam pertempuran besar melawan saudara-saudaranya sendiri, mengalami keraguan dan ketidakpastian. Ia melakukan perjalanan panjang untuk menerima Wahyu Makutarama. Tujuan artikel ini adalah mengindentifikasi dinamika perjalanan pencarian jati diri dalam konteks krisis eksistensial dan bagaimana para tokoh mengalami peneguhan dan jawaban atasnya. Metode yang digunakan adalah Kritik Performa Alkitab, Biblical Performance Criticism (BPC) dan pembacaan lintas tekstual. Perbandingan kedua teks membuka eksplorasi tema-tema serupa dan prinsip bersama dalam pencarian jati diri. Kedua cerita tersebut menunjukkan bagaimana keraguan dan kebingungan merupakan bagian alami dari pencarian makna, dan melalui perjumpaan dengan kekuatan yang Ilahi, para tokoh dapat menemukan kekuatan dan pencerahan untuk mengatasi tantangan dan mencapai tujuan hidupnya.
Copyrights © 2025