ABSTRAK Program ini merupakan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan lingkungan di pasar tradisional. Permasalahan lingkungan yang sangat dominan adalah masalah sampah yang menimbulkan bau, mengundang nyamuk dan lalat yang berdampak negatif bagi kesehatan. Program ini dilaksanakan di Pasar Nirmala, salah satu pasar yang berada di Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta selama bulan Januari hingga Desember 2024 dengan pendekatan Partisipatif Berbasis Masyarakat. Tujuan dari program ini adalah untuk menanggulangi penumpukan sampah dan menjaga kenyamanan pasar. Implementasi program ini melibatkan partisipasi aktif dari pengelola pasar, para pedagang dan masyarakat setempat, sedangkan pendanaan bersumber dari dana partisipasi masyarakat dan dana keistimewaan provinsi DIY serta dari Lembaga Jasa Keuangan Non Bank yaitu Pegadaian Syariah. Program dilaksanakan melalui lima tahapan berdasarkan kerangka community based research yaitu diagnosis, action, intervention, evaluation, reflection. Program ini menghasilkan dampak transformatif terhadap kebiasaan pedagang pasar dalam hal pengelolaan sampah pasar. Selain itu, juga memberikan dampak ekonomi terhadap pendapatan masyarakat di sekitar Pasar Nirmala melalui peningkatan pengetahuan tentang investasi dan aset keuangan yang dimiliki. Kata kunci: Pasar Tradisional; Zero Waste; Ekonomi Sirkular ABSTRACTThis program constitutes a community service initiative designed to address environmental challenges in traditional markets. The predominant issue identified is solid waste, which contributes to unpleasant odors, attracts disease-carrying vectors such as mosquitoes and flies, and poses significant public health risks. The program was implemented at Nirmala Market, located in Kasihan District, Bantul Regency, within the Special Region of Yogyakarta, and was conducted over the period of January to December 2024 using a Community-Based Participatory approach. The primary objective of this initiative is to mitigate waste accumulation and enhance the overall cleanliness and comfort of the market environment. The implementation process involves the active engagement of market administrators, traders, and local community members. Financial support for the program was sourced from community contributions, the Special Autonomy Fund of the Yogyakarta Special Region, and a non-bank financial institution, namely Pegadaian Syariah. The program was executed in five phases, following the framework of community-based research: diagnosis, action, intervention, evaluation, and reflection. The initiative has yielded a transformative impact on the waste management practices of market vendors. Furthermore, it has generated positive economic outcomes for the surrounding community by enhancing public awareness and knowledge regarding financial investments and asset ownership. Keywords: Traditional Market, Zero waste, Circular Economy
Copyrights © 2025