Sampah menjadi persoalan besar di negara berkembang, termasuk Indonesia yang merupakan penghasil sampah terbesar kedua di dunia. Pengelolaan sampah rumah tangga di Desa Wirogunan masih kurang efektif, warga masih menggunakan metode tidak ramah lingkungan dalam mengelola sampah seperti menimbun dan membakar sampah, meskipun sudah ada upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara karakteristik individu dan dukungan keluarga dengan perilaku pengelolaan sampah rumah tangga. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasional analitik menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain cross-sectional, dengan populasi sebanyak 1.617 ibu rumah tangga. Sampel terdiri dari 247 ibu rumah tangga yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, dengan penghitungan sampel menggunakan rumus Lemeshow. Teknik Non Probabilityy Sampling digunakan sebagai pengambilan sampel. Variabel yang diteliti mencakup usia, tingkat pendidikan, motivasi diri, dukungan keluarga, dan perilaku pengelolaan sampah. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner sebagai bahan dan dianalisis dengan teknik univariat dan bivariat (Chi-square). Hasil penelitian mengindikasikan bahwa tidak ditemukan korelasi yang signifikan antara usia dan perilaku pengelolaan sampah (p-value 0,159), namun terdapat hubungan korelasi yang signifikan antara tingkat pendidikan (p-value 0,023), motivasi (p-value 0,000), dan dukungan keluarga (p-value 0,002) dengan perilaku pengelolaan sampah. Motivasi rendah dan kurangnya dukungan keluarga terbukti berpengaruh pada perilaku ibu dalam mengelola sampah yang kurang efektif. Temuan ini dapat menjadi dasar bagi pemerintah desa untuk merumuskan strategi intervensi yang lebih efektif guna meningkatkan kesadaran dan perilaku pengelolaan sampah berkelanjutan di masyarakat.
Copyrights © 2025