Penyebab umum dari efusi pleura eksudatif adalah tuberkulosis (TB). Sebagian besar kasus efusi pleura yang disebabkan oleh TB akan sembuh secara spontan; Meski demikian, jika pasien tidak diobati dengan terapi anti-tuberkulosis, terdapat kemungkinan sekitar 50% untuk menjadi TB aktif dalam 5 tahun ke depan. Tergantung dari aktivitas reaktivasi infeksi, efusi pleura yang timbul mungkin kecil, dan dapat sembuh secara spontan atau cukup besar untuk menyebabkan gejala seperti demam, nyeri dada pleuritik, dan sesak napas. TB pleuritis dapat timbul dengan infeksi primer atau akibat reaktivasi infeksi. Cairan pleura disebabkan oleh respons hipersensitivitas intrapleural terhadap antigen mikobakteri yang dilepaskan dari fokus yang telah terbentuk melalui ruptur ke dalam ruang pleura. Pengobatan TB pleura sama dengan pengobatan TB paru dengan paduan 2RHZE/4RH. Cairan dievakuasi dengan seoptimal mungkin, sesuai keadaan pasien dan bila diperlukan evakuasi cairan dapat diulang. Laporan kasus ini melaporkan seorang pasien laki-laki berusia 25 tahun datang ke RS Sumber Waras dengan keluhan utama batuk sejak 1 bulan dan demam hilang timbul sejak 2 minggu sebelum masuk RS. Batuk dirasakan terus menerus sepanjang hari dan saat tidur. Pasien juga mengeluhkan keluhan lain seperti penurunan berat badan dan juga keringat malam hari. Pada pemeriksaan fisis paru didapatkan vokal fremitus kiri melemah, redup pada basal paru kiri, dan juga terdengar ronki pada paru kanan. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang.
Copyrights © 2025