Wellness tourism berkembang pesat di Indonesia, terutama di Bali, yang memiliki kekayaan budaya dan tradisi pengobatan. Perkembangan pelayanan tersebut didukung dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya meningkatkan kesehatan. RSU Ari Canti Ubud merupakan salah satu rumah sakit yang berupaya mengembangkan wellness tourism. Namun, ditemukan beberapa tantangan dalam mengembangkan wellness tourism seperti kurangnya promosi, ketergantungan masyarakat pada BPJS, serta rendahnya pemahaman terhadap manfaat kesehatan tradisional masih menjadi hambatan. Selain itu, belum ada penelitian komprehensif menenai persepsi pasien dan tenaga medis terhadap kualitas layanan wellness tourism yang tersedia. Penelitian ini merupakan studi deskriptif kualitatif berbasis Social Ecological Model (SEM). Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan delapan informan, termasuk tenaga medis dan pasien. Penelitian dilakukan di RSU Ari Canti Ubud, Bali, pada November-Desember 2024. Teknik purposive sampling dan snowball sampling digunakan untuk memilih informan yang memiliki hubungan dengan wellness tourism. Pendekatan SEM dalam wawancara disesuaikan untuk menggali faktor yang mempengaruhi wellness tourism di setiap level model tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wellness tourism di RSU Ari Canti masih terbatas pada Poli Kesehatan Tradisional. Faktor individu, interpersonal, organisasi, komunitas, dan kebijakan memengaruhi perkembangannya, Kendala utama meliputi keterbatasan anggaran, minimnya sosialisasi layanan, serta rendahnya minat masyarakat. RSU Ari Canti memiliki potensi sebagai pusat wellness tourism, tetapi diperlukan strategi promosi yang lebih baik, edukasi kepada masyarakat dan tenaga medis, serta dukungan kebijakan agar layanan kesehatan tradisional lebih diterima dan berkembang.
Copyrights © 2025