PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat
Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025

VISUAL HALLUCINATION POST CORONARY ARTERY BYPASS GRAFTING : A CASE REPORT

Dharmawan, IGB Adi (Unknown)
Parami, Pontisomaya (Unknown)
Sinardja, Cynthia Dewi (Unknown)



Article Info

Publish Date
17 Jun 2025

Abstract

Halusinasi visual merupakan komplikasi neuropsikiatri yang jarang namun penting setelah tindakan Coronary Artery Bypass Grafting (CABG). Halusinasi ini sering dikaitkan dengan delirium, namun beberapa pasien mengalaminya secara mandiri, sehingga menimbulkan tantangan dalam diagnosis dan penanganan. Kami melaporkan kasus seorang pria berusia 63 tahun dengan penyakit arteri koroner multipembuluh dan syok kardiogenik yang menjalani CABG mendesak tanpa penggunaan mesin jantung-paru (off-pump). Setelah operasi, dalam kondisi hemodinamik stabil dan tanpa gangguan metabolik, pasien mengalami halusinasi visual kompleks yang muncul hanya saat mata tertutup. Halusinasi yang dialaminya berupa bayangan seekor anjing, bayangan hitam besar, dan pemandangan kampung halaman yang familiar. Tidak ditemukan tanda-tanda delirium berdasarkan penilaian menggunakan Delirium Symptom Interview (DSI) dan Confusion Assessment Method (CAM). Penanganan suportif serta pemberian haloperidol dosis rendah berhasil meredakan gejala dalam waktu 24 jam tanpa kekambuhan. Kasus ini menyoroti bentuk halusinasi visual yang jarang, yakni halusinasi saat mata tertutup, setelah CABG off-pump, yang berbeda dari halusinasi dengan mata terbuka yang lebih umum dilaporkan. Tinjauan literatur menunjukkan bahwa insiden halusinasi visual pascaoperasi jantung berkisar antara 11% hingga 58%, dengan sirkulasi ekstrakorporeal (penggunaan mesin jantung-paru) diduga sebagai faktor risiko. Namun, kasus ini menantang anggapan tersebut. Fenomena ini memiliki kemiripan dengan Charles Bonnet Syndrome, yaitu kondisi di mana deprivasi visual memicu munculnya halusinasi spontan di korteks asosiasi visual. Halusinasi visual ternyata dapat terjadi bahkan pada pasien CABG off-pump tanpa delirium atau defisit neurologis. Mengenali fenomena ini sangat penting untuk mencegah misdiagnosis dan intervensi yang tidak perlu. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami patofisiologi dan faktor risiko yang mendasarinya.

Copyrights © 2025






Journal Info

Abbrev

prepotif

Publisher

Subject

Public Health

Description

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat adalah bidang kesehatan yang luas seperti kesehatan masyarakat, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Epidemiologi, keperawatan, kebidanan, kedokteran, farmasi, psikologi kesehatan, nutrisi, teknologi kesehatan, analisis kesehatan, sistem informasi kesehatan, hukum ...