Abstrak :Makan di luar merupakan makanan dan minuman yang diolah dan dijual di restoran, kafe dan tempat makan lainnya. Remaja lebih suka mengonsumsi makanan cepat saji dan melakukan aktivitas sedentary, hal ini memicu kegemukan dan obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara makan di luar ruangan, aktivitas sedentary dan konsumsi makanan cepat saji terhadap status gizi di SMK Aliyah Depok. Desain penelitian ini adalah observasional dengan menggunakan metode cross sectional. Responden penelitian ini berjumlah 85 responden yang dipilih secara purposive sampling yaitu responden yang pernah makan di luar rumah minimal 2-3 kali/minggu. Pengumpulan data menggunakan kuesioner makan di luar, FFQ (Food Frekwensi Questionnaire) dan ASAQ (Adolescents Sedentary Activity Questionnaire). Analisis hubungan dilakukan dengan uji korelasi Spearman Rank. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tempat makan di luar (p=0,009) dengan status gizi (IMT/U). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara frekuensi konsumsi makanan cepat saji (p=0,991) dengan status gizi (IMT/U). Terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas sedentary (p=0,034) dengan status gizi (IMT/U). Kesimpulan dari penelitian ini adalah makan di luar terdiri dari frekuensi, tempat, waktu, jenis makanan, sering makan di luar bersama dan alasan makan di luar kemudian yang menunjukkan hubungan yang signifikan adalah tempat makan di luar terhadap status gizi. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara frekuensi makan cepat saji dengan status gizi. Terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas sedentary dengan status gizi.
Copyrights © 2025