Pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas industri di Kota Cilegon menimbulkan sebuah konflik antara masyarakat, korporasi dan pemerintah. Kurang responsifnya penanganan pencemaran lingkungan oleh pemerintah dan korporasi menimbulkan keresahan dan kekecewaan para perempuan sehingga mendorong terjadinya resistensi. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji resistensi perempuan atas terjadinya pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh korporasi di Kota Cilegon. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dari Creswell dan landasan teoritis pada penelitian ini yaitu teori resistensi dari James C. Scott dengan dukungan perspektif Ali Syari’ati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para perempuan mengalami ketidakadilan atas hak-hak lingkungan yang bersih dan sehat. Dengan adanya pencemaran lingkungan dan menyebabkan persoalan-persoalan buruk tersebut, mendorong para perempuan melakukan segala bentuk Upaya resistensi, baik public transcript maupun hidden transcript. Resistensi public transcript berupa para Perempuan melakukan aksi demonstrasi kepada para pihak terkait khususnya pihak korporasi di Cilegon. Sedangkan resistensi hidden transcript berupa penggunaan masker medis, penolakan sembako sebagai kompensasi dan interaksi sosial antar individu dengan individu lainnya dalam membahas ketidakadilan yang mereka alami atas terjadinya pencemaran lingkungan.
Copyrights © 2025