Penyakit infeksi masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting, khususnya dinegara berkembang. Salah satu obat andalan untuk mengatasi masalah tersebut adalah antibiotic. Ketidakrasional pemberian dan penggunaan antibiotic memiliki dampak yang sangat besar bagi manusia, salah satunya adalah terjadi resistensi mikroba terhadap antibiotic. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan informasi jumlah antibiotic yang diresepkan terhadap keseluruhan obat disalah satu apotek kota kotamobagu periode januari-maret 2024. Metode penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif dari resep. Data yang diperoleh diolah menggunakan metode segmen DU 90%. Hasil penelitian menunjukan presentase antibiotic dalam resep sebesar 62, 85%, golongan antibiotic yang memenuhi segmen DU 90% adalah sefalosforin, kloramfenikol dan kuinolon. Terjadi pergeseran penggunaan antibiotic, dimana golongan sefalosforin merupakan antibiotic yang paling banyak digunakan, sehingga dapat dikatakan bahwa terjadi resistensi golongan penicillin pada wilayah tersebut. Oleh karena itu, hal ini menjadi perhatian penulis resep dan apoteker untuk menggunakan antibiotic secara rasional sehingga dapat menurunkan angka resistensi yang terjadi diwilayah tersebut
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025