Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Flavonoid Ekstrak Metanol Biji Buah Dumbaya (Momordica cochinchinensis) Menggunakan Metode Liquid Chromatography- Mass Spectrometry Moh. Rasyid Kuna; Moh. Rivaldi Mappa
Tinctura Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Farmasi Tinctura
Publisher : Program Studi S1 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/tinctura.v3i2.1950

Abstract

Biji buah dumbaya dipercaya oleh Masyarakat Gorontalo memiliki khasiat sebagai anti radang, mengobati gangguan hati, limpa, wasir, memar, luka infeksi. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi dan mengisolasi kandungan senyawa flavonoid ekstrak metanol dalam biji buah dumbaya (Momordica cochinchinensis) dengan menggunakan metode Liquid Chromatography–Mass Spectrometry (LC-MS). Desain yang digunakan adalah eksperimental laboratorium, identifikasi senyawa bahan alam menggunakan motode ektraksi dan kromatografi dilanjutkan pengujian Skrining Fitokimia senyawa Flavonoid hasil percobaan positif flavonoid terbentuknya garam flavilium pada saat penambahan Serbuk Mg dan HCl, diteruskan pengujian kromatografi lapis tipis menggunakan perbandingan pelarut N-Heksan dan Etil Asetat (6:1) dan kromatografi kolom gravitasi menggunakan eluen etil asetat dan metanol (9 : 1) didapatkan spot pemisahan terbaik, tahap terakhir pengujian alat (LC-MS) menunjukan waktu retensi 0,60 detik dengan perbandingan eluen asetonitrit : metanol (40 : 60) dan volume injeksinya 0,6 ml/mil menunjukan waktu retensi 1 menit 54 detik didapatkan senyawa flavonoid pada berat molekul 302 g/mol senyawa quarsetin menandakan bahwa isolat tersebut mengandung senyawa flavonoid.
Pemanfaatan Buah Nanas (Ananas comosus L.) Sebagai Antioksidan Untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh di Era Pandemi Covid 19 Moh. Rivaldi Mappa; Moh. Rasyid Kuna; Hairil Akbar
Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ) Vol. 2 No. 3 (2021): Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ)
Publisher : Yayasan Riset dan Pengembangan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/ceej.v2i3.294

Abstract

Coronavirus adalah kelompok virus yang menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Penyebaran virus ini sangat cepat sehingga semua negara di dunia tak terkecuali di Indonesia yang tentu saja membuat semua orang khawatir akan terjadi penularan yang lebih massif, maka diperlukan upaya nyata untuk mensosialisasikan serta mengedukasi masyarakat dalam memanfatkan tumbuhan endemik daerah salah satunya tumbuhan nanas, Tujuan dilakukannya pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat (dosen dan mahasiswa) mengenai manfaat buah nanas sebagai antioksidan. Kegiatan pengabdian dilakukan di Kampus Institut Kesehatan dan Teknologi Graha Medika Kotamobagu. Langkah pertama yang dilakukan pada pengabdian ini adalah mencari informasi mengenai kandungan buah nanas yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan dari berbagai jurnal penelitian baik nasional maupun internasional dan langkah selanjutnya yaitu proses pelaksanaan pengabdian masyarakat. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah buah nanas memiliki kemampuan untuk meningkatkan imunitas karena terdapat sejumlah derivat yaitu senyawa fenolik seperti asam fenolik, flavonoid, tanin, lignin, nonfenolik seperti karotenoid dan vitamin C yang memiliki kemampuan sebagai antioksidan dan antikarsinogenik. Beberapa penelitian juga melaporkan bahwa buah nanas merupakan sumber antioksidan dari berbagai kandungan fitokimia senyawa fenolik dan flavonoid, dimana antioksidan bekerja dengan menangkap radikal bebas, sehingga dapat menghambat proliferasi sel kanker dan menjadi agen antikanker. Kata Kunci : Antioksidan, Nanas, Kotamobagu
Aksi Donor Darah Sekaligus Pemeriksaan Kesehatan Dan Pengobatan Gratis Dilingkungan Institut Kesehatan Dan Teknologi Graha Medika Moh. Rasyid Kuna; Moh. Rivaldi Mappa; Hafsia Khairun Nisa Mokodompit
Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ) Vol. 3 No. 3 (2022): Community Engagement & Emergence Journal (CEEJ)
Publisher : Yayasan Riset dan Pengembangan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/ceej.v3i3.1038

Abstract

Dalam rangka memperingati Milad ke-1 Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Institut Kesehatan dan Teknologi Graha Medika Kotamobagu (IKTGM) menyelenggarakan 2 kegiatan yakni donor darah sekaligus pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah donor darah, Donor Darah merupakan proses pengambilan darah dalam jumlah tertentu dari seorang pendonor, darah yang diperoleh akan dimanfaatkan untuk transfusi darah bagi yang membutuhkan. terdapat banyak manfaat yang akan diperoleh oleh pendonor bila rutin mendonorkan darahnya, kegiatan kedua pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis hal ini dilakukan karena Prevalensi (PTM) Penyakit tidak menular terus mengalami peningkatan seiring dengan perubahan pola hidup masyarakat kearah yang kurang seimbang. Faktor risiko PTM di indonesia antara lain adalah hipertensi, obesitas dan diabetes. Kurangnya pengetahuaan dan kesadaran terhadap bahaya PTM menyebabkan deteksi dini berbasis pelayanan kesehatan kurang efektif. Tujuan dari kegiatan ini untuk Meningkatkan pengetahuan dan kepedulian semua dosen dan mahasiswa dilingkungan kampus Institut Kesehatan dan Teknologi Graha Medika Kotamobagu dalam kegiatan sosial donor darah dan Meningkatkan kesadaran memeriksakan kondisi kesehatan secara rutin sehingga dapat mengendalian faktor risiko penyakit tidak menular (PTM).
Edukasi Pengolahan Bahan Alam Sebagai Alternatif Pengobatan Tradisional Di Desa Muntoi Kabupaten Bolaang Mongondow Alfiana P. Gonibala; Moh. Rivaldi Mappa; Moh. Rasyid Kuna
Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ) Vol. 3 No. 3 (2022): Community Engagement & Emergence Journal (CEEJ)
Publisher : Yayasan Riset dan Pengembangan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/ceej.v3i3.1059

Abstract

Indonesia memiliki prospek yang baik dalam pengembangan agroindustri tumbuhan obat dimana lebih dari 9,609 spesies tumbuhan Indonesia yang memiliki khasiat sebagai obat. Tumbuh-tumbuhan telah menjadi sumber penting sebagai pengobatan sejak beribu-ribu tahun yang lalu. Tujuan diadakan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tengan bahan alam sebagai alternatif pengobatan tradisional serta pengolahannya. Kegiatan ini dilaksanan di Desa Muntoi Kabupaten Bolaang Mongondow, Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan 2 tahap yaitu tahapan perencanaan dan tahap pelaksanaan. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah Obat tradisionaladalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat. Jenis sediaan tradisional yang dapat dibuat dari tanaman antara lain The (species), Dekok (decoctum), infusa (rebusan), jus (succus), sirup (sirupus) dan tingtur (tinctura).Bagian tanaman yang dapat digunakan rimpang, batang, daun, bungan dan buah. Ramuan menggunakan takaran tradisional, masih digunakan misalnya sejari (kurang lebih 8 cm), sejengkal (panjang 18 cm), segengganm (berat basah 80 gram), helai, biji, sendok makan (15 mL), sendok teh (5 mL), segelas (200 mL), cangkir (180 mL) dan tetes.
ANALISIS PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS GOGAGOMAN TAHUN 2022 Moh. Rasyid Kuna; Mega Ananda; Olganita Manika; Tarisya Pobela
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 2 No. 4: Desember 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan adanya suatu gangguan metabolisme kronis ditunjukkan dengan kadar gula darah yang tinggi bersama gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Gangguan tersebut sebagai akibat dari sel-sel tubuh yang kurang responsif terhadap insulin atau sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas yang menyebabkan berkurangnya produksi insulin. Metode penelitian non eksperimental dengan pendekatan deskriptif yang diambil secara Retrospektif. Menggunakan rangcangan penelitian total sampling. Kemudian dianalisis berdasarkan karakteristik pasien (usia, jenis kelamin, diagnosis) Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif, kemudian data ditabulasikan dan hasil penelitian dapat dikaji ketepatan berdasarkan kriteria 4T (Tepat indikasi, Tepat pemilihan obat, Tepat Dosis, Tepat pasien). Hasil penelitian di Puskesmas Gogagoman tahun 2022 menunjukkan pengobatan Diabetes Melitus tipe 2 menggunakan metformin (61%), glimepirid (11%), glibenklamid (2%), metformin & glimepiride (11%), dan kombinasi metformin & glibenklamid (2%). Rasionalitas pengobatan Diabetes Melitus tipe 2 di Puskesmas gogagoman tahun 2022 sebesar 34%. Berdasarkan evaluasi pengobatan pasien antidiabetes tepat indikasi, 68% tepat obat, 69% tepat pasien 75%, dan 77% tepat dosis.
Pengaruh Health Education terhadap Penggunaan Imunomodulator Herbal sebagai Pencegahan COVID-19 Moh. Rivaldi Mappa; Moh. Rasyid Kuna
Wiraraja Medika : Jurnal Kesehatan Vol 12 No 2 (2022): Wiraraja Medika : Jurnal Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fik.v12i2.2274

Abstract

COVID-19 adalah pandemi terbesar yang dialami umat manusia selama beberapa tahun ini. Munculnya berbagai varian baru COVID-19 menyebabkan penyebaran virus ini menjadi lebih cepat dan gejalanya yang semakin sulit untuk dibedakan dengan penyakit lainnya. Hal ini menyebabkan masyarakat dituntut untuk lebih memperketat protokol kesehatan dan menjaga serta memelihara kesehatan tubuh. Di masa pandemi ini, banyak penelitian yang melaporkan aktivitas obat herbal sebagai peningkat sistem imunitas tubuh baik untuk mencegah maupun mengobati COVID-19. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai obat herbal asli Indonesia yang berkhasiat sebagai peningkat imunitas tubuh (imunomodulator), menyebabkan kurangnya minat masyarakat dalam menggunakan obat herbal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan health education kepada masyarakat tentang obat herbal yang memiliki aktivitas sebagai imunomodulator dalam pencegahan COVID-19. Jenis metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental semu dengan rancangan pre-test dan post-test untuk melihat pengaruh health education terhadap penggunaan imunomodulator herbal sebagai pencegahan COVID-19. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Penelitian dilakukan di 2 Desa yakni Desa Muntoi Induk sebagai kelompok eksperimen dan Desa Muntoi Timur sebagai kelompok kontrol. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa health education mempengaruhi penggunaan imunomodulator herbal sebagai pencegahan COVID-19 pada masyarakat di Desa Muntoi Induk. Hal ini dibuktikan oleh uji statistik menggunakan paired sampel t-test dan independen sampel t-test dengan nilai Sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05.
ANALISIS BAHAN KIMIA OBAT DALAM JAMU PEGAL LINU MENGGUNAKAN METODE KROMATOGRAFI GAS - SPEKTROMETRI MASSA Rahmawaty Hasan; Moh. Rasyid Kuna; Siti Asiyah Ismail
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 5, No 2 (2023): APRIL: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v5i2.16876

Abstract

PerMenKes RI No. 007 Tahun 2012 tentang Registrasi Obat Tradisional mengatur tentang dilarangnya obat tradisional yang mengandung bahan kimia obat hasil isolasi atau sintetik berkhasiat obat. Jamu pegal linu merupakan salah satu jenis jamu yang sering ditambahkan bahan kimia obat (BKO). Bahan kimia obat yang biasa ditambahkan ke dalam jamu tradisional diantaranya adalah obat golongan NSAID yaitu fenilbutazon. Kebaruan penelitian karena menganalisis kandungan bahan kimia dalam jamu. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis adanya kandungan dan kadar fenilbutazon dalam jamu pegal linu. Metode penelitian untuk analisis kualitatif sebagai identifikasi adanya kandungan fenilbutazon menggunakan Kromatografi Lapis Tipis dengan fase gerak n-heksan: etil asetat (4:1) serta analisis kuantitatif menggunakan Liquid Chromatography-Mass Spectrometry dengan fase terbalik dengan sistem elusi isokratik fase gerak ultrapure water : asetonitril (90:10% v/v) pada laju alir 0,2 mL/menit dan volume injeksi 10 µL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat sampel positif mengandung fenilbutazon yakni sampel A, C, D, dan E. Analisis kuantitatif didapatkan kadar fenilbutazon dalam sampel A sebanyak 0,63/7 g, pada sampel C sebesar 0,72 g/7 g, pada sampel D sebesar 0,19 g/7 g dan pada sampel E sebesar 0,75 g/7 g. Empat jenis jamu pegal linu tersebut menyalahi PerMenKes RI No. 007 Tahun 2012 terkait adanya larangan kandungan bahan kimia obat sintetik berkhasiat obat dalam obat tradisional. Kesimpulan penelitian yakni terdapat empat jenis jamu yang mengandung bahan kimia obat fenilbutazon.
Identifikasi potensi drug related problems diabetes melitus tipe 2 dengan penyakit komorbid pasien rawat jalan Moh Rasyid Kuna; Gunawan Pamudji Widodo; Ismi Rahmawati
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 12 No 1 (2023): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v12i1.849

Abstract

Latar Belakang: Penatalaksanaan pengobatan pasien diabetes melitus tipe 2 dengan penyakit komorbid sangat kompleks dalam pemberian obat yaitu kemungkinan terjadinya ketidaksesuaian pengobatan dalam mencapai terapi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi terjadinya DRPs pasien DM tipe 2 yang disertai dengan penyakit komorbid pada pasien rawat jalan di RSUD Toto Kabila Metode: Penelitian menggunakan metode penelitian non-eksperimental dengan pengambilan data retrospektif, data yang diambil berupa catatan rekam medik pasien DM tipe 2 dengan penyakit komorbid. Pengolahan data dilakukan dengan rancangan deskriptif, mengklasifikasikan karakteristik setiap pasien kemudian dilanjutkan dengan mengidentifikasi potensi kejadian dari setiap DRPs Hasil: Hasil penelitian menunjukan jenis kelamin pasien laki-laki sebanyak 48 pasien (35,82%) perempuan sebanyak 86 pasien (64,18%), dominan terjadi direntang usia 51-60 tahun 63 pasien (47,01%). Berat badan yang lebih sering mengalami DM tipe 2 yaitu 51-60 kg 74 pasien (55,22%) status pendidikan terbanyak SD 57 pasien (42,54%) pekerjaan terbanyak adalah IRT 69 pasien (51,49%) komplikasi yang paling sering terjadi yaitu hipertensi 94 pasien (32,53%) terapi antidiabetes yang paling banyak digunakan metformin 85 pasien (42,29%). Kesimpulan : terdapat Kejadian DRPs terdapat 90 pasien dan 44 lainnya tidak mengalami, interaksi obat sebanyak 111 pasien (53,62%), obat tidak efektif terjadi pada 45 pasien (51,15%), indikasi tanpa obat 23 pasien(10,60%), obat tanpa indikasi 15 pasien (6,91%) pemberian obat dengan dosis terlalu rendah 9 pasien (4,15%) dan dosis terlalu tinggi 14 pasien (6,45%).
PENETAPAN KADAR PRODUK MAKANAN ASAM CUKA (CH3COOH) YANG BEREDAR DIPASARAN Moh Rasyid Kuna
Dalton : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/dl.v6i2.10640

Abstract

Asam cuka atau lebih dikenal sebagai asam cuka (CH3COOH) adalah suatu senyawa berbentuk cairan, tak berwarna, berbau menyengat, memiliki rasa asam yang tajam dan larut didalam air, alkohol, gliserol, eter. Mengkonsumsi asam cuka dengan jumlah yang banyak dalam waktu jangka panjang dan dalam kadar atau konsentrasi yang tinggi akan dapat menyebabkan penyakit Hipokalemia (kadar kalium rendah dalam darah), Hyperreninemia (adanya konsentrasi renin yang sangat tinggi dalam darah), Osteoporosis (penurunan kepadatan tulang). Metode penelitian dengan mempreparasi larutan natrium hidroksida dan asam oksalat, kemudian menstandarisasi bahan natrium hidroksida dengan asam oksalat setelah itu penentuan kadar asam dalam asam cuka perdagangan. Hasil perhitungan penentukan kadar asam cuka yang beredar dipasaran menunjukan kadarnya lebih tinggi yaitu 5,9% hal ini tidak sesuai dengan yang tertulis pada laber produknya yaitu 5,4%
Sosialisasi Gerakan Keluarga Sadar Obat: Dagusibu Di Desa Komangaan Windi Astuti; Moh. Rasyid Kuna; Alyavayza Putri Monoarfa; Alya Afrilia Gobel; Zulkifli Zulkifli
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 3 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berbagai permasalahan terkait obat dapat dikarenakan masyarakat kurang paham tentang penggunaan dan penanganan obat dengan benar, Masalah penyalahgunaan obat-obatan di masyarakat merupakan faktor yang perlu menjadi perhatian terutama daerah pedesaan dengan fasilitas kesehatan terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah peningkatan pengetahuan melalui Program Gerakan Keluarga Sadar Obat: DAGUSIBU sehingga dapat membantu masyarakat Desa Komangaan untuk meningkatkan derajat kesehatan mereka secara mandiri. Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi. Diskusi dilakukan dengan metode tanya jawab terkait materi serta konseling berdasarkan masalah setiap anggota terkait penggunaan obat. materi selain disajikan melalui presentasi juga diberikan melalui leaflet terkait carra pengelolaan obat yang baik (DAGUSIBU) Hasil yang diperoleh Kegiatan pengabdian masyarakat bertambahnya pemahaman masyarakat mengenai DAGUSIBU berdasarkan pretest yang telah dilakukan dan kegiatan PKM ini berjalan dengan baik, Serta tercapainya target yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat yang baik dan benar dengan edukasi DAGUSIBU obat