Film sebagai medium ekspresi visual memiliki kekuatan untuk merepresentasikan kondisi psikologis karakter melalui elemen artistik, salah satunya adalah kostum. Penelitian penciptaan ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana pemilihan kostum dapat merefleksikan kondisi emosional tokoh utama, Sareh, dalam film fiksi Sareh. Tokoh Sareh mengalami trauma berat akibat kehilangan orang tua dan menjadi korban pemerkosaan, yang menyebabkan tekanan psikologis mendalam dan memunculkan keinginan untuk bunuh diri. Penciptaan karya ini menggunakan pendekatan tiga dimensi karakter fisiologis, sosiologis, dan psikologis sebagai dasar dalam merancang kostum. Kostum didesain menggunakan gaya home outfit dan casual outfit dengan pilihan warna gelap dan pudar, seperti hitam, coklat, dan crème, untuk mencerminkan kondisi psikologis karakter. Desain, warna, dan material kostum yang berubah di tiap adegan menjadi indikator visual emosi dan perkembangan karakter. Hasil penciptaan menunjukkan bahwa kostum dapat menjadi media naratif non-verbal yang efektif dalam menyampaikan
Copyrights © 2025