Mining Science and Technology Journal
Vol 4 No 1 (2025): Mining Science and Technology Journal

Karakterisasi Bijih Emas Dari Daerah Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara

Kabangnga, Chrisadna Marchia (Unknown)
Sufriadin, Sufriadin (Unknown)



Article Info

Publish Date
18 May 2025

Abstract

Karakterisasi merupakan langkah awal dalam proses penentuan teknologi pengolahan bijih emas. Proses karakterisasi bijih emas melibatkan identifikasi sifat fisik, kimia, dan mineraloginya. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis karakteristik mineralogi dan kimia bijih emas dan merekomendasikan implikasi pengolahan bijih emas di Daerah Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara. Analisis mineralogi dan kimia sampel bijih emas dilakukan dengan melakukan analisis mineragrafi, SEM, XRD, AAS, dan XRF. Analisis mineragrafi dan SEM menunjukkan emas pada sampel berukuran <10 μm dan tersebar (disseminated). Hasil analisis XRD ditemukan pada sampel terkandung mineral-mineral, seperti kuarsa, pirit, kalsit, kaolinit dan kabasit. Hasil analisis AAS menunjukkan kadar Au tertinggi terdapat pada sampel yang berukuran paling halus yaitu 200 mesh dengan kadar 10,48 ppm. Hasil analisis AAS menunjukkan semakin halus ukuran butir, maka semakin tinggi kadar emas. Hal ini dikarenakan mineral emas terliberasi dari mineral pengotornya. Hasil analisis XRF diperoleh unsur-unsur seperti Ni, Fe, Co dan senyawa yaitu Fe2O3, SiO2, MgO, Al2O3, CaO, MnO, TiO2 dan Cr2O3. Hasil XRF menunjukkan bahwa beberapa unsur dan senyawa semakin halus ukuran butir, maka semakin meningkat kandungannya seperti Ni, Fe, Co, Fe2O3, MgO, TiO2. Berdasarkan hasil penelitian, kandungan SiO2 sangat tinggi, membuktikan bahwa sampel tersebut merupakan bijih aktif (vein) dimana emas berasosiasi dengan emas kuarsa. Berdasarkan karakteristik mineralogi dan kimia sampel bijih tersebut, maka teknik pengolahan bijih emas yang direkomendasikan untuk diimplementasikan adalah pemisahan bijih emas menggunakan metode gravitasi dan metode flotasi. Metode gravitasi direkomendasikan karena emas memiliki densitas yang lebih tinggi dibandingkan mineral pengotornya. Berdasarkan hasil karakterisasi, emas tersebut tergolong emas bijih sulfida dan mengandung pirit. Pirit umumnya berasosiasi dengan emas. Pemisahan menggunakan metode flotasi digunakan pada bijih sulfida. Terimakasih kepada Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Kepada kedua orang tua penulis, teman-teman dan seluruh sivitas akademik Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Hasanuddin.

Copyrights © 2025






Journal Info

Abbrev

minetech

Publisher

Subject

Civil Engineering, Building, Construction & Architecture Earth & Planetary Sciences Energy Engineering Environmental Science

Description

Mining Science & Technology Journal merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Sulawesi Tenggara yang berfokus pada penelitian mengenai perkembangan sains dan teknologi di bidang rekayasa pertambangan. Mining Science & Technology Journal menjadi sarana ...