Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis resepsi netizen terhadap tagline pariwisata "Come and Visit Deli Serdang" dalam konteks promosi destinasi melalui media sosial. Dengan meningkatnya peran media digital sebagai ruang interaktif publik, studi ini menyoroti bagaimana interaksi netizen dalam platform Instagram milik Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudporapar) Kabupaten Deli Serdang mencerminkan keberagaman respon yang muncul terhadap kampanye promosi pariwisata. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, serta mengacu pada teori resepsi audiens Stuart Hall yang membagi respon audiens ke dalam kategori dominan, netral, dan oposisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa netizen tidak hanya menjadi penerima pesan pasif, melainkan juga aktor aktif dalam membentuk, menegosiasikan, dan bahkan menolak narasi promosi yang dibangun oleh institusi. Komentar-komentar netizen memperlihatkan adanya dukungan terhadap promosi pariwisata, namun juga menyuarakan kritik yang konstruktif mengenai infrastruktur dan kualitas destinasi. Temuan ini menegaskan bahwa strategi komunikasi destinasi perlu memperhatikan dinamika ruang digital dan melibatkan partisipasi publik secara aktif. Penelitian ini memberikan kontribusi teoretis dan praktis dalam memahami efektivitas city branding berbasis media sosial di tingkat lokal, serta menyoroti pentingnya komunikasi dua arah dalam promosi pariwisata yang berkelanjutan dan berdaya saing.
Copyrights © 2025