Epilepsi bukan sekadar kondisi medis; bagi perempuan, ini merupakan perjalanan pribadi yang penuh dengan dinamika. Perempuan dengan epilepsi menghadapi tantangan unik terkait faktor spesifik gender yang berbeda dengan laki-laki sekaligus lebih berat. Melalui tinjauan literatur dari berbagai jurnal ilmiah, tulisan ini bertujuan untuk menggali interaksi biologis dan psikososial perempuan dengan epilepsi serta upaya adaptasi mereka agar lebih berdaya menggunakan perspektif disabilitas feminis. Terdapat empat hal yang menjadi fokus perhatian. Pertama, aspek psikososial yang mencakup stigma dan masalah psikiatri. Kedua, interaksi epilepsi dengan fase kehidupan reproduksi khas perempuan mencakup siklus menstruasi, kehamilan, dan masa menyusui. Terakhir, mengeksplorasi proses adaptasi perempuan dengan epilepsi untuk kualitas hidup yang lebih baik. Dengan demikian, diharapkan ada kontribusi terhadap pembangunan teori dan praktik dalam studi feminis disabilitas khususnya disabilitas tidak terlihat seperti epilepsi.
Copyrights © 2025