Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Mengungkap Tantangan Perempuan Dengan Epilepsi: Tinjauan Literatur Dalam Kajian Disabilitas Feminis Atikah, Amalia Risti; Poerwandari, Elizabeth Kristi
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 12, No 1 (2025): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (JUNI)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v12i1.19339

Abstract

Epilepsi bukan sekadar kondisi medis; bagi perempuan, ini merupakan perjalanan pribadi yang penuh dengan dinamika. Perempuan dengan epilepsi menghadapi tantangan unik terkait faktor spesifik gender yang berbeda dengan laki-laki sekaligus lebih berat. Melalui tinjauan literatur dari berbagai jurnal ilmiah, tulisan ini bertujuan untuk menggali interaksi biologis dan psikososial perempuan dengan epilepsi serta upaya adaptasi mereka agar lebih berdaya menggunakan perspektif disabilitas feminis. Terdapat empat hal yang menjadi fokus perhatian. Pertama, aspek psikososial yang mencakup stigma dan masalah psikiatri. Kedua, interaksi epilepsi dengan fase kehidupan reproduksi khas perempuan mencakup siklus menstruasi, kehamilan, dan masa menyusui. Terakhir, mengeksplorasi proses adaptasi perempuan dengan epilepsi untuk kualitas hidup yang lebih baik. Dengan demikian, diharapkan ada kontribusi terhadap pembangunan teori dan praktik dalam studi feminis disabilitas khususnya disabilitas tidak terlihat seperti epilepsi.
Harmonisasi Nilai Islam dan Feminisme Sosialis dalam Menyelami Isu Perempuan Bekerja Atikah, Amalia Risti; Poerwandari, Elizabeth Kristi
Jurnal Kajian Gender dan Anak Vol 9, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Islam Negeri Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/jkga.v9i1.15927

Abstract

Di Indonesia, feminisme dipandang sebagai ideologi Barat yang asing secara agama, budaya, dan nasional serta tidak relevan bagi perempuan Islam; kemudian muncul kelompok anti-feminis. Kritik keras salah satunya diarahkan pada perempuan bekerja karena misinterpretasi ajaran Islam sehingga perempuan mengalami alienasi menurut konsep feminis sosialis. Saya menggunakan pendekatan kualitatif berdasarkan data yang dikumpulkan dari literatur buku dan jurnal terkait feminisme sosialis dan nilai Islam, khususnya yang membahas soal perempuan bekerja untuk menggali titik temu antara ajaran Islam dan feminisme sosialis. Feminisme sosialis ingin membebaskan perempuan dari alienasi termasuk untuk bekerja, sejalan dengan nilai Islam yang melegitimasi perempuan berpartisipasi maksimal di ranah publik. Oleh karena itu, terbukti bahwa larangan perempuan bekerja berasal dari misinterpretasi yang dipengaruhi oleh budaya. Diharapkan, tulisan ini mendorong intervensi yang berfokus untuk memberikan validasi perempuan bekerja dan menegaskan bahwa ajaran Islam yang sesungguhnya justru mendukung adanya kesetaraan sebagaimana semangat feminisme. Saya merekomendasikan upaya peninjauan pemahaman tafsir keagamaan yang tidak androsentris dan lebih sensitif gender termasuk yang memerhatikan penghayatan dan kondisi perempuan.