Seiring dengan bertambahnya waktu banyak kinerja suatu jembatan mengalami penurunan, yang berarti semakin tinggi pula kebutuhan akan pemeliharaan, rehabilitasi dan penggantian suatu jembatan. Namun pada indikator jembatan yang terbaru, pemeriksaan jembatan sudah dilakukan secara tender sehingga pelaksanaan kegiatan pemeriksaan jembatan dikerjakan oleh konsultan. Dalam pelaksanaannya program IBMS masih belum terlalu familiar bagi konsultan. Di samping itu pemilihan proyek infrastruktur yang tepat memerlukan evaluasi ekonomi yang cermat. Evaluasi ini bukan hanya sebatas biaya awal pembangunan, tetapi juga melibatkan biaya operasional, pemeliharaan, dan perbaikan selama masa pakai jembatan. Metode Life-Cycle Cost memungkinkan analisis menyeluruh terhadap aspek-aspek ini. Untuk menanggulangi permasalahan di atas maka diperlukan sebuah sistem informasi yang dapat melakukan perhitungan baik secara IBMS dan LCC untuk mempermudah mengetahui biaya dan prioritas penangangan jembatan. Dari penelitian yang dilakukan biaya penggantian jembatan yang dihitung menggunakan metode LCC lebih besar dibandingkan dengan metode IBMS. Hasil nilai NPV, NPV/m, dan IRR juga menjadi lebih besar atau bertambah. Hal ini terjadi karena adanya penambahan biaya siklus hidup jembatan yang sebelumnya belum ada pada metode IBMS yaitu biaya awal (initial cost), biaya perawatan rutin (maintenance cost), biaya pemeriksaan (inspection cost) sehingga terjadinya NPV bernilai (-) berkemungkinan kecil.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025