Pulau Harapan di Kepulauan Seribu memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata alam berbasis mangrove, didukung oleh keindahan alam dan keberadaan kawasan konservasi Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKpS). Namun, minimnya partisipasi masyarakat dan kesadaran akan pentingnya pelestarian mangrove menjadi tantangan utama dalam pengembangan potensi tersebut. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterlibatan masyarakat lokal dalam pengelolaan wisata alam berbasis mangrove. Metode pengabdian dilakukan secara luring bulan maret-april tahun 2024 menggunakan pendekatan observasi, wawancara dan sosialisasi. Hasil observasi menunjukkan adanya potensi yang belum tergarap secara optimal, sementara wawancara mengungkapkan rendahnya keterlibatan masyarakat akibat minimnya pengetahuan dan dukungan sosial. Kegiatan penanaman bibit mangrove jenis Rhizophora Stylosa dilakukan untuk memberikan contoh konkret konservasi, disertai dengan edukasi teknis dari lembaga Sentra Penyuluhan Konservasi Pedesaan (SPKP) Elang Bondol. Sosialisasi diikuti oleh berbagai pemangku kepentingan lokal dan berhasil meningkatkan kesadaran serta antusiasme masyarakat dalam pelestarian lingkungan. Capaian program mencakup identifikasi potensi dan tantangan, peningkatan jumlah bibit mangrove yang ditanam, dan meningkatnya partisipasi masyarakat. Program ini diharapkan menjadi langkah awal dalam mendorong pengembangan pariwisata berkelanjutan dan penguatan ekowisata berbasis masyarakat di wilayah pesisir Pulau Harapan, sekaligus mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) khususnya pada aspek lingkungan, ekonomi lokal, dan pendidikan.
Copyrights © 2025