Siswa di lingkungan sekolah merupakan kelompok resiko tinggi dalam situasi kecelakaan di kehidupan sehari-hari. Keaktifan mereka yang cukup tinggi dalam bergerak dapat menimbulkan masalah maupun resiko bahaya kecelakaan. Apabila kecelakaan yang dialami tidak ditangani secara ini maka berbagai komplikasi kesehatan bisa dialami sehingga perlunya pemahaman mengenai P3K di lingkungan sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur pengetahuan siswa tentang P3K yang bisa dilakukan di sekolah. Untuk metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif menggunakan desain experiment one group pretest posttest. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari populasi yang berjumlah 38 siswa. Peneliti menggunakan metode edukasi kesehatan dengan teknik simulasi untuk memberikan penjelasan mengenai P3K. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner pegetahuan tentang P3K yang diadaptasi dari penelitian sebelumnya. Poses penelitian yang dilakukan mulai dari pengambilan kuesioner sebelum sampai pengambilan kuesioner sesudah edukasi selama 14 hari. Data yang telah terkumpul akan dilakukan analisis menggunakan uji wilcoxon untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari edukasi kesehatan terhadap pengetahuan siswa. Berdasarkan hasil penelitian sebelum diberikan edukasi didapatkan sejumlah 53% siswa dalam kategori kurang, sedangkan sesudah diberikan edukasi sebesar 53% dalam kategori cukup pengetahuannya. Data yang telah terkumpul akan dilakukan analisis menggunakan uji wilcoxon untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari edukasi kesehatan terhadap pengetahuan siswa. Untuk hasil analisa data menggunaan uji wilcoxon didapatkan nilai p value 0,000 < 0,05 yang artinya terdapat pengaruh dari edukasi kesehatan terhadap pengetahuan siswa tentang P3K sehingga diharapkan kedepannya materi tentang P3K akan diberikan secara berkala dan dapat meminimalkan situasi kecelakaan maupun kegawatan di lingkungan sekolah.
Copyrights © 2025