Anggun Pranessia Anggrasari, Anggun Pranessia
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN REMAJA YANG SEDANG MENGALAMI MENARCHE ANTARA YANG DIBERI KONSELING DAN YANG TIDAK TENTANG MENSTRUASI DI SDN NGANTRU 3 DAN SMPN 1 TRENGGALEK Rahagia, Rasi; Anggrasari, Anggun Pranessia
Infokes Vol 9 No 02 (2019): Jurnal Info Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.081 KB) | DOI: 10.30643/info kesehatan.v9i02.125

Abstract

Menarche merupakan haid pertama yang terjadi pada wanita karena adanya proses pengeluaran darah dari uterus disertai oleh serpihan selaput dinding uterus dan terjadi secara periodik. Konseling merupakan metode untuk membantu memecahkan masalah klien. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kecemasan remaja yang mengalami menarche yang tidak diberi konseling, mengidentifikasi tingkat kecemasan remaja yang mengalami menarche yang diberi konseling, dan menganalisis perbedaan tingkat kecemasan remaja yang mengalami menarche yang diberi konseling dan yang tidak diberi konseling. Penelitian ini merupakan jenis Survey Analitik  dengan menggunakan Case Control. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 74 orang diambil secara non probability dengan purposive sampling. Penelitian dilakukan di SDN Ngantru 3 dan SMPN 1 Trenggalek. Proses pengumpulan data berlangsung mulai tanggal 23 januari sampai 28 januari 2012. Variabel yang diukur adalah tingkat kecemasan pada remaja yang mengalami menarche antara yang diberi konseling dan yang tidak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecemasan remaja yang mengalami menarche yang tidak diberi konseling mengalami cemas ringan (48,64%), mengalami cemas sedang (51,36%). Tingkat kecemasan remaja yang mengalami menarche yang diberi konseling tidak mengalami kecemasan atau normal (51,36%), mengalami cemas ringan (48,64%). Dari hasil uji statistik Mann Whitney U test nilai Z hitung = -7.238 dengan P-value sebesar 0.000. lebih kecil dari alpha (? = 5%) yaitu (0.000 < 0.050), sehingga Ho ditolak, artinya terdapat perbedaan hasil yang nyata pada tingkat kecemasan remaja yang mengalami menarche antara yang diberi konseling dan yang tidak.
Pengaruh Senam Otak Terhadap Gangguan Kognitif Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Sedati Sidoarjo Farida, Denis; Anggrasari, Anggun Pranessia
Indonesian Journal of Professional Nursing Vol 5 No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/ijpn.v5i2.8529

Abstract

Gangguan kognitif merupakan kondisi degeneratif yang berdampak signifikan pada lansia, mempengaruhi fungsi kognitif dan kualitas hidup mereka. Senam otak, suatu latihan mental dan fisik, berfungsi untuk merangsang aktivitas otak dan telah banyak digunakan sebagai upaya pencegahan terhadap gangguan kognitif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh senam otak terhadap tingkat keparahan gangguan kognitif pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Sedati, Sidoarjo. Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan metode purposive sampling. Sampel terdiri dari 30 lansia dengan gangguan kognitif, yang dibagi ke dalam dua kelompok: kelompok perlakuan (n = 15) yang menerima program senam otak selama satu bulan dan kelompok kontrol (n = 15) yang tidak menerima intervensi. Variabel independen dalam penelitian ini adalah senam otak, sementara variabel dependen adalah tingkat keparahan gangguan kognitif pada lansia, yang diukur menggunakan instrumen kuesioner Mini-Mental State Examination (MMSE). Analisis data dilakukan dengan uji Wilcoxon untuk menguji perubahan skor gangguan kognitif sebelum dan sesudah intervensi dalam masing-masing kelompok. Hasil menunjukkan bahwa kelompok perlakuan mengalami penurunan tingkat keparahan gangguan kognitif yang signifikan (ρ = 0,001) dibandingkan dengan kelompok kontrol (ρ = 0,008). Temuan ini mengindikasikan bahwa senam otak berperan signifikan dalam menurunkan gejala gangguan kognitif pada lansia di wilayah tersebut.
Pengaruh Edukasi Kesehatan Terhadap Pengetahuan Siswa Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Di Sekolah Anggrasari, Anggun Pranessia; Farida, Denis
Indonesian Journal of Professional Nursing Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/ijpn.v6i1.9650

Abstract

Siswa di lingkungan sekolah merupakan kelompok resiko tinggi dalam situasi kecelakaan di kehidupan sehari-hari. Keaktifan mereka yang cukup tinggi dalam bergerak dapat menimbulkan masalah maupun resiko bahaya kecelakaan. Apabila kecelakaan yang dialami tidak ditangani secara ini maka berbagai komplikasi kesehatan bisa dialami sehingga perlunya pemahaman mengenai P3K di lingkungan sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur pengetahuan siswa tentang P3K yang bisa dilakukan di sekolah. Untuk metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif menggunakan desain experiment one group pretest posttest. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari populasi yang berjumlah 38 siswa. Peneliti menggunakan metode edukasi kesehatan dengan teknik simulasi untuk memberikan penjelasan mengenai P3K. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner pegetahuan tentang P3K yang diadaptasi dari penelitian sebelumnya. Poses penelitian yang dilakukan mulai dari pengambilan kuesioner sebelum sampai pengambilan kuesioner sesudah edukasi selama 14 hari. Data yang telah terkumpul akan dilakukan analisis menggunakan uji wilcoxon untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari edukasi kesehatan terhadap pengetahuan siswa. Berdasarkan hasil penelitian sebelum diberikan edukasi didapatkan sejumlah 53% siswa dalam kategori kurang, sedangkan sesudah diberikan edukasi sebesar 53% dalam kategori cukup pengetahuannya. Data yang telah terkumpul akan dilakukan analisis menggunakan uji wilcoxon untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari edukasi kesehatan terhadap pengetahuan siswa. Untuk hasil analisa data menggunaan uji wilcoxon didapatkan nilai p value 0,000 < 0,05 yang artinya terdapat pengaruh dari edukasi kesehatan terhadap pengetahuan siswa tentang P3K sehingga diharapkan kedepannya materi tentang P3K akan diberikan secara berkala dan dapat meminimalkan situasi kecelakaan maupun kegawatan di lingkungan sekolah.
Anggun Pranessia Anggrasari, S.K PARENT CARE PATTERNS WITH PICKY EATING BEHAVIOR IN PRE-SCHOOL AGE: PARENT CARE PATTERNS WITH PICKY EATING BEHAVIOR IN PRE-SCHOOL AGE Anggrasari, Anggun Pranessia
Journal of Public Health Science Research (JPHSR) Vol. 2 No. 2 (2021): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jphsr.v2i1.2336

Abstract

Pre-school age children are a time when children need adequate nutrition for children's growth and development. This is just the opposite of eating behavior in children. At that age, parents often experience difficulties in feeding. A son has been able to choose the type of meal 's what you want to consume or often (picky eating) where children can refuse to eat given, mealtime be long until more than 30 minutes, or the child will only eat certain food-only. One of the efforts to overcome the problem of picky eating in children is to apply parenting in every child's life. The purpose of this study was to identify the relationship between parenting style and picky eating behaviorin pre-school age children at TK Bahtera Mojokerto. Researchers used a correlation design with a sample size of 60 parent respondents. The instruments used were the parenting style questionnaire and the picky eating behavior questionnaire which was adapted from previous research. The results of the study using the k chi square statistical test showed a p-value of 0.001, which means that there is a relationship between parenting styles and picky eating behavior in pre-school children. The hope is that by implementing proper parenting styles from an early age, it can make children's eating habits become regular and in accordance with the Nutritional Adequacy Rate needed by preschoolers.