Rendahnya minat baca di kalangan mahasiswa merupakan tantangan serius dalam pengembangan literasi akademik, terutama di tengah dominasi budaya digital yang menggeser perhatian dari teks ke visual. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas strategi self-management dalam meningkatkan minat baca mahasiswa, dengan fokus pada perubahan tingkat minat baca sebelum dan sesudah intervensi. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimen semu tipe one-group pretest-posttest. Subjek penelitian berjumlah sembilan mahasiswa yang dipilih melalui teknik purposive sampling berdasarkan kriteria tertentu. Instrumen utama berupa kuesioner minat baca yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, sedangkan analisis data dilakukan menggunakan uji paired-samples t-test dengan bantuan perangkat lunak statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara skor minat baca sebelum dan sesudah intervensi self-management, dengan nilai p>0,05 dan efek praktis yang sangat kecil. Temuan ini mengindikasikan bahwa self-management secara tunggal belum cukup untuk meningkatkan minat baca mahasiswa dalam jangka pendek, sehingga perlu integrasi dengan pendekatan motivasional dan dukungan lingkungan belajar yang kondusif. Secara teoretis, penelitian ini memperluas cakupan kajian self-regulated learning dalam konteks literasi, sementara secara praktis memberikan masukan bagi perancang program peningkatan budaya baca di pendidikan tinggi agar mempertimbangkan pendekatan yang lebih menyeluruh dan berkelanjutan.
Copyrights © 2025