Latar Belakang: ISPA sering disebabkan oleh lingkungan buruk, gaya hidup tidak sehat, dan infeksi mikroorganisme. Kasus ISPA di Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, cukup tinggi dan berpotensi menjadi KLB. Penelitian ini menganalisis risiko kualitas udara rumah terhadap ISPA berulang pada anak.Metode: Penelitian ini menggunakan desain Case-Control 1:1 dengan 20 kasus ISPA berulang dan 20 kontrol, total 40 responden. Sampel diambil dengan total sampling, data dikumpulkan melalui kuesioner dan observasi selama 32 hari, kemudian dianalisis menggunakan uji Chi-square dan Odds Ratio (OR) pada tingkat signifikansi 95%.Hasil: Hasil menunjukkan 57% rumah memiliki ventilasi memenuhi syarat, 55% suhu tidak memenuhi syarat, 82% kelembaban tidak memenuhi syarat, 62% terpapar asap rokok, dan 50% menggunakan obat anti nyamuk.Ventilasi rumah (p=0,004; OR=7,429), suhu (p=0,001; OR=9,333), dan paparan asap rokok (p=0,016; OR=16,714) berhubungan signifikan dengan ISPA berulang. Sebaliknya, kelembaban (p=0,677) dan penggunaan obat anti nyamuk (p=0,527) tidak menunjukkan hubungan signifikan.Kesimpulan: Ventilasi buruk, suhu tidak sesuai, dan asap rokok berpengaruh signifikan terhadap ISPA berulang. Disarankan perbaikan ventilasi, pengurangan asap rokok, dan edukasi dari Puskesmas tentang pencegahan ISPA.
Copyrights © 2025