Penelitian ini menganalisis pengaruh tingkat kerusakan tandan buah segar (TBS) dan lama penyimpanan terhadap kadar asam lemak bebas (ALB) dalam minyak sawit mentah (CPO). Penelitian dilakukan dengan desain faktorial menggunakan tiga kategori tingkat kerusakan TBS, yaitu tanpa kerusakan (X1), rusak ringan (X2), dan rusak sedang (X3), serta enam tingkat lama penyimpanan (0–5 hari). Hasil menunjukkan bahwa kadar ALB meningkat seiring bertambahnya lama penyimpanan, dengan laju peningkatan yang lebih signifikan pada buah yang mengalami kerusakan fisik. TBS tanpa kerusakan menunjukkan kadar ALB dari 1,25% pada hari ke-0 menjadi 2,29% pada hari ke-5. Sebaliknya, pada TBS rusak ringan, kadar ALB meningkat dari 2,68% menjadi 6,73%, sedangkan TBS rusak sedang mengalami lonjakan dari 3,34% hingga mencapai 9,47%. Perbedaan signifikan ini menunjukkan bahwa kerusakan fisik mempercepat aktivitas enzim lipase dan proses hidrolisis lemak yang berdampak langsung pada kenaikan ALB. Hasil analisis varians (ANOVA) menunjukkan adanya interaksi yang signifikan antara tingkat kerusakan TBS dan lama penyimpanan terhadap kadar ALB (p < 0,05). Temuan ini menegaskan pentingnya pengelolaan TBS yang optimal, khususnya dengan meminimalkan kerusakan fisik dan mempercepat proses pengolahan untuk menjaga mutu minyak sawit mentah. Oleh karena itu, penerapan sistem logistik yang efisien dan teknik penanganan buah yang tepat menjadi langkah strategis untuk menekan peningkatan kadar ALB akibat kerusakan dan penyimpanan yang terlalu lama.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025