Sistem sasi sebagai kearifan lokal telah diterapkan di Nabire, Papua Tengah, untuk mengelola sumber daya laut secara berkelanjutan, termasuk teripang yang memiliki nilai ekologis dan ekonomis tinggi. Namun, keberhasilannya bergantung pada efektivitas konservasi, yang mencakup penegakan aturan lokal, monitoring dan evaluasi, serta dukungan pemerintah dan maupun nonpemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektivitas konservasi pada ekosistem laut serta peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal, dengan menggunakan data kuantitatif dan kualitatif yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas pengelolaan berbasis sasi berada pada kategori sangat baik, dengan kontribusi signifikan terhadap perlindungan habitat laut (67,74%) dan diversifikasi sumber daya (67,74%). Penegakan aturan lokal (67,74%) dan dukungan pemerintah serta non pemerintah (70,97%) menjadi faktor kunci dalam keberhasilan ini. Outcome utama dari implementasi sasi adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat (70,97%) melalui peningkatan pendapatan dan pemberdayaan sosial ekonomi, serta perlindungan habitat yang mendukung keberlanjutan ekosistem laut. Efektivitas konservasi memainkan peran penting dalam menghubungkan berbagai faktor konservasi teripang dengan outcome yang dihasilkan. Untuk meningkatkan keberhasilan implementasi sasi, direkomendasikan penguatan Monev, harmonisasi aturan adat dan formal, serta peningkatan kolaborasi antara masyarakat adat, pemerintah, dan lembaga terkait. Sistem sasi dapat menjadi model konservasi berkelanjutan yang relevan untuk diterapkan di wilayah lain dengan kondisi ekosistem serupa.
Copyrights © 2025