Akses terhadap air minum yang aman merupakan tantangan besar di Indonesia, terutama karena kesenjangan antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Infrastruktur yang tidak memadai dan tingginya risiko kontaminasi akibat pengelolaan penyimpanan air yang buruk berkontribusi pada masalah ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik pengelolaan air minum skala rumah tangga di Indonesia dan tantangan yang dihadapi dalam mencapai akses air minum aman sesuai dengan standar SDGs 6.1.1. Menggunakan desain deskriptif kuantitatif, data dikumpulkan melalui wawancara, inspeksi kesehatan lingkungan, dan pengujian kualitas air di 34 provinsi di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar rumah tangga merebus air sebelum dikonsumsi, metode penyimpanan yang tidak higienis terus menjadi masalah utama yang meningkatkan risiko kontaminasi ulang. Penelitian ini menekankan perlunya peningkatan infrastruktur, edukasi masyarakat mengenai pengelolaan air yang aman, dan pemantauan kualitas air yang lebih ketat, khususnya di daerah pedesaan. Penelitian ini memberikan wawasan penting yang dapat mendukung kebijakan intervensi untuk mencapai akses air minum aman secara universal di Indonesia, yang pada gilirannya mendukung pencapaian SDGs 6.1.1. Temuan ini juga memiliki implikasi praktis dalam memperbaiki praktik pengelolaan air rumah tangga dan membentuk kebijakan pengelolaan air di masa depan.
Copyrights © 2025