Selisih perhitungan muatan antara angka kapal (ship figure) dan angka darat (shore figure) kerap terjadi dalam proses bongkar muat di industri petrokimia, khususnya pada penanganan kargo High Pressure Propylene. Ketidaksesuaian ini dapat menimbulkan ketidakefisienan operasional serta potensi kerugian finansial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kuantitas muatan selama proses discharge dan mengidentifikasi strategi untuk meminimalkan selisih tersebut. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan membandingkan data ship figure dan shore figure dari aktivitas bongkar muat. Hasil penelitian menunjukkan adanya selisih sebesar 6,388 metrik ton. Temuan ini menekankan pentingnya pengambilan data yang akurat, pengendalian tekanan, serta kestabilan kapal selama proses bongkar, guna meningkatkan ketepatan pengukuran dan menjamin keandalan proses transfer kargo di industri petrokimia.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025