Penelitian ini bertujuan untuk memahami proses pemulihan luka batin anak korban kekerasan fisik dan psikis oleh ibu kandung, melalui pendekatan pastoral konseling. Metode yang digunakan adalah observasi partisipatif dan wawancara mendalam terhadap seorang anak di Lorong Air Hidup, Desa Tateli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak mengalami berbagai dampak psikologis seperti rasa takut, rendah diri, kesulitan komunikasi, trauma emosional, hingga hampir kehilangan makna spiritual. Pendekatan pastoral konseling yang bersifat relasional, empatik, dan spiritual terbukti membantu dalam proses penyembuhan batin anak. Pendekatan ini memberikan rasa aman, ruang ekspresi, serta memulihkan relasi anak dengan Tuhan dan dirinya sendiri. Analisis menggunakan teori trauma psikologis anak dari Judith Herman dan perspektif teologi pastoral dari Howard Clinebell menunjukkan bahwa pemulihan trauma tidak hanya membutuhkan intervensi psikologis, tetapi juga penyembuhan spiritual yang holistik. Penelitian ini menegaskan pentingnya konseling pastoral sebagai pendekatan integratif dalam penanganan anak korban kekerasan, serta perlunya kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung tumbuh kembang anak secara utuh.
Copyrights © 2025