Tulisan ini mengkaji tentang studi hadis di kalangan orientalis, yang mencakup motivasi, metode, serta pandangan mereka terhadap hadis Nabi Muhammad saw. Penelitian ini termasuk dalam jenis riset kepustakaan (library research), dengan sumber datanya berupa literature-literatur terkait. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa orientalis adalah istilah untuk ahli yang mempelajari dunia Timur, termasuk budaya, agama, sejarah, dan masyarakatnya. Motivasi mereka beragam, mulai dari misi keagamaan, kepentingan politik, eksplorasi bisnis, hingga tujuan ilmiah. Dalam kajian hadis, para orientalis sering berpendapat bahwa hadis dan sunnah tidak berasal dari Nabi Muhammad saw. Mereka menganggap sanad dan matan sebagai hasil rekayasa, serta menolak hadis sebagai sumber hukum Islam dengan dalih bahwa Nabi tidak diutus untuk menetapkan hukum. Namun, tidak semua orientalis hanya mengkritik. Arent Jan Wensinck (1939 M) memberikan kontribusi besar dalam ilmu hadis dengan menyusun karya monumental seperti al-Mu’jam al-Mufahrats li Alfazh al-Hadis an-Nabawi dan Miftah Kunuz al-Sunnah. Karya ini memudahkan peneliti dalam melacak dan memahami hadis dengan lebih sistematis.
Copyrights © 2025