Penelitian ini bertujuan memahami faktor-faktor yang melatarbelakangi praktik pernikahan endogami dalam keluarga pondok pesantren di Kabupaten Tuban. Pernikahan endogami, yaitu pernikahan antara individu yang berasal dari lingkungan suku, etnis, atau status sosial yang sama, menjadi menarik untuk diteliti karena fenomena ini, dalam beberapa kasus, mencapai titik ekstrim seperti pengasingan atau paksaan untuk menikah kembali jika dianggap tidak memenuhi kesetaraan sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan subjek penelitian meliputi pasangan suami istri yang menikah secara endogami dan lima orang tua yang menikahkan anak mereka dalam pola yang sama. Hasil penelitian mengidentifikasi empat faktor utama yang mendorong praktik pernikahan endogami, yaitu: (1) tradisi turun-temurun dalam keluarga pondok pesantren, (2) perjodohan oleh keluarga, (3) cinta di antara pasangan yang sebelumnya dikenalkan melalui proses taaruf, dan (4) keinginan untuk mempererat hubungan keluarga serta menjaga kemurnian garis keturunan. Selain itu, praktik ini dianggap bermanfaat dalam menjaga nasab dan melanjutkan estafet kepemimpinan pondok pesantren. Simpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pernikahan endogami di lingkungan pondok pesantren didorong oleh tradisi dan nilai-nilai tertentu yang memiliki manfaat sekaligus tantangan, yang perlu ditinjau secara mendalam dalam perspektif hukum Islam, baik secara normatif maupun melalui pertimbangan maslahat dan madharat.
Copyrights © 2025