Banyak metode empiris untuk pengukuran evaporasi yang telah dikemukakan oleh para peneliti. Setiap persamaan empiris tidak dapat digunakan secara umum ditempat lain karena karakterisitik iklim suatu wilayah sangat berbeda. Penelitian yang akan dilakukan berbeda dengan penelitian terdahulu, pemodelan evaporasi didaerah Yogyakarta menggunakan linier berganda orde tiga masih sedikit diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan evaporasi menggunakan regresi linier berganda orde tiga dengan memasukan parameter faktor evaporasi menjadi variabel bebas yaitu lama pemyinaran matahari, suhu, kecepatan angin, dan kelembaban yang dipilih karena lama penyinaran matahari akan meningkatkan suhu pada permukaan air, dan semakin tinggi suhu maka semakin tinggi laju evaporasi yang terjadi, selanjutnya semakin tinggi kecepatan angin akan mengakibatkan gesekan permukaan air sehingga akan terjadi kehilangan air, dan disaat kelembaban udara relatif rendah maka udara dapat menampung lebih banyak uap air sehingga laju evaporasi meningkat. Pemodelan hasil analisis yang didapatkan yaitu model 1 : Ev = 3,084 + 1,958 U + 0,012 Rn, model 2 : Ev = 3,572 + 0,07 RH + 1,648 U – 0,131 T model 3: Ev = 13,361 – 0,040 RH - 0,028 Rn - 0,171 T. Berdasarkan hasil penelitian, maka model yang dianalisis akan dibandingkan dengan nilai evaporasi dari panci klas A dan model yang paling mendekati dengan hasil evaporasi panci klas A adalah Model 1 dan 3 yang dapat dilihat berdasarkan hasil korelasi dan nilai RMSE.
Copyrights © 2025