Penelitian ini mengkaji implementasi kebijakan infrastruktur penanggulangan banjir di Jalan Simo Hilir, Surabaya, yang sering dilanda luapan air akibat curah hujan tinggi dan kegagalan fungsi bozem. Permasalahan ini secara signifikan menghambat mobilitas dan aktivitas ekonomi masyarakat. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pelaksanaan kebijakan tersebut serta mengidentifikasi kendala dan strategi peningkatannya. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan pendekatan teori implementasi George C. Edward III (komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi), data dikumpulkan melalui wawancara dengan pemangku kepentingan terkait. Hasil menunjukkan implementasi kebijakan secara umum berjalan efektif, didukung oleh koordinasi yang solid, kesiapsiagaan sumber daya manusia, dan komitmen pimpinan. Namun, terdapat beberapa faktor penghambat, yaitu rendahnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah, kurangnya ketelitian perhitungan teknis konstruksi, dan respons sosial yang kurang bijak pasca-banjir. Oleh karena itu, diperlukan upaya berkelanjutan yang tidak hanya berfokus pada evaluasi pemerintah, tetapi juga pada peningkatan kesadaran publik dan presisi perencanaan teknis untuk mengoptimalkan mitigasi banjir di masa mendatang.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025