Berlangsungnya interaksi antara penjual dan pembeli di pasar ini menunjukkan bahwa manusia adalah homo socius, makhluk yang tidak bisa hidup tanpa orang lain. Apabila kawasan pasar disuatu kota tidak direncanakan dengan baik maka akan terjadi kepadatan bangunan sehingga menganggu aktifitas penduduk untuk melakukan kegiatan ekonomi berupa perdagangan dan jasa. Pada pagi hari pasar tradisional buayan merupakan pasar yang menjual kebutuhan sehari hari seperti sayur, laukpauk dan sebagainya akan tetapi pada sore hari pasar tradisional ini berubah menjadi psara kuliner. Pasar tradisional buayan berada dekat dengat dengan rel kereta api dengan jarak kurang dari 8 meter dan tanpa adanya pembatas rel kereta api sehingga dapat membahayakan keselamatan masyarakat yang berada di dekat pasar tradisional buayan. Penulis berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang berhubungan dengan penataan kawasan pasar tradisional di pasar Buayan. Maka dilakukan pendekatan studi Pendekatan Observasi, Pendekatan Normatif, Pendekatan Asumtif. Yang menjadi fokus pada penelitian ini yaitu melihat penataan pasar tradisional bahu dengan menggunakan beberapa Aspek seperti : Perencanaan (Planning), Penggerekan (Actuating) dan Pengawasan (Controlling). Hasil dari analisis penataan pasar buayan kecamatan Batang Anai diperleh kesimpulan bahwa: a. Perencanaan yang dilakukan oleh pemerintah dalam melakukan penataan pasar buayan akan merelokasikan Pasar Buayan ke Sawah Buayan b. Dilakukan dengan penataan mengatur posisi lapak/kios yang ada serta juga menertibkan pedagang yang berjualan yang menutupi sarana jalan namun mengingat semakin hari pedagang terus bertambah sehingga petugas kewalahan mengatasi para pedagang yang ada c. Pengawasan yang dilakukan Penataan pasar buayan dilakukan dengan memberikan rambu-rambu peringatan ataupun petunjuk-petunjuk namun seringkali dilanggar oleh pedagang untuk berjualan
Copyrights © 2023