Penelitian ini menganalisis dampak intervensi aktor eksternal dalam konflik dengan fokus pada kasus Afganistan periode 1978-1992. Penelitian ini mengkaji bagaimana intervensi oleh kekuatan besar, khususnya Uni Soviet dan Amerika Serikat, memengaruhi durasi konflik, menciptakan ketergantungan terhadap dukungan asing, merusak sumber daya internal, serta menyebarkan ketidakstabilan ke wilayah tetangga. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, penelitian ini menganalisis data sekunder dari jurnal akademis, buku, dan dokumen historis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi eksternal memperpanjang konflik Afganistan dengan menyediakan sumber daya yang memperkuat pihak-pihak yang berperang, menciptakan ketergantungan pada bantuan asing, menguras sumber daya internal vital, serta mendestabilisasi negara tetangga seperti Pakistan dan Iran. Penelitian ini menyimpulkan bahwa intervensi eksternal sering memperburuk konflik daripada menyelesaikannya, sehingga penyelesaian konflik sebaiknya mengutamakan kepentingan lokal dan proses perdamaian berkelanjutan daripada pertimbangan geopolitik.
Copyrights © 2025