Takut akan kebahagiaan merupakan pemikiran bahwa kebahagiaan mungkin memiliki konsekuensi negatif. Pemikiran ini diduga merujuk pada perilaku menghindari emosi positif yang akhirnya mengarah pada kesehatan mental yang lebih rendah, baik dari segi keberfungsian psikologis, maupun disfungsi psikologis. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur peran takut akan kebahagiaan terhadap kesehatan mental menggunakan dua kontinuum agar mencakup keberfungsian psikologis sebagai kontinum sehat mental dan disfungsi psikologis sebagai kontinum sakit mental pada masyarakat Indonesia. Dengan teknik non-probability sampling dengan tipe conveniece sampling dan menyebarkannya melalui media sosial, sampel yang dilibatkan berjumlah 1720 warga negara Indonesia yang berusia minimal 18 tahun dan bertempat tinggal di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan takut akan kebahagiaan secara signifikan berperan negatif terhadap kontinum sehat mental dan berperan secara positif terhadap kontinum sakit mental pada masyarakat Indonesia. Ditemukan juga perbedaan skor takut akan kebahagiaan pada setiap kategori kesehatan mental, di mana skor takut akan kebahagiaan tertinggi terdapat pada kategori floundering dan terendah berada pada kategorisasi flourishing.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025