Pandemi COVID-19 meningkatkan risiko dan beban pekerjaan tenaga kesehatan (nakes), yang diapresiasi oleh pemerintah dengan pemberian insentif COVID-19 oleh Kementerian Kesehatan yang realisasinya mencapai hampir 5 persen dari APBN Kesehatan 2021. Dalam penerapan sistem insentif, penelitian sebelumnya menetapkan bahwa evaluasi sistem insentif adalah bagian krusial dari membangun sistem insentif yang efektif. Evaluasi distribusi insentif di RSUD Alimuddin Umar (RSAU) sebagai satu-satunya RS tipe C pemerintah di Kabupaten Lampung Barat dapat memberi gambaran sistem insentif di tingkat kabupaten dan memberi masukan pada stakeholder kesehatan untuk perbaikan sistem insentif kedepannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses distribusi insentif COVID-19, mengukur kepuasan kompensasi nakes di masa pandemi COVID-19, dan mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi kepuasan kompensasi nakes terhadap insentif COVID-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan unit analisis terjalin, yang dilakukan di RSUD Alimuddin Umar pada Maret-April 2022. Kepuasan kompensasi diukur pada 100 subjek dengan modifikasi Comprehensive Compensation Satisfaction Questionnaire yang dideskripsikan secara kuantitatif. Proses distribusi insentif dan faktor yang mempengaruhi kepuasan kompensasi terhadap insentif dideskripsikan dengan semi-structured interview dan diinterpretasikan secara kualitatif. Prosedur distribusi insentif di RSUD Alimuddin Umar sudah sesuai dengan regulasi dari Kementerian Kesehatan walaupun dalam pelaksanaan pemberian insentif terdapat beberapa kendala seperti perubahan yang berubah-ubah secara mendadak, sehingga sempat terkendala dalam pembiayaan dan kekecewaan nakes akibat dibatasinya jumlah nakes yang diberi insentif. Sebagian besar nakes RSAU puas terhadap kompensasi finansial, insentif COVID-19, non-finansial. Aspek kepuasan kompensasi yang mendapat rerata nilai tertinggi adalah kepuasan mengenai besaran insentif COVID-19, cara pembagian kompensasi finansial dan prosedur kompensasi non-finansial. Kepuasan mengenai perbedaan kompensasi antar profesi dan kemanfaatan kompensasi non-finansial menjadi aspek dengan nilai rerata terendah diantar aspek lain. Dari hasil wawancara juga didapatkan faktor yang mempengaruhi kepuasan tenaga kesehatan RSAU terhadap insentif COVID-19 adalah perasaan diapresiasi oleh pemerintah, besaran insentif yang melebihi ekspektasi tenaga kesehatan, perbandingan insentif antar nakes, dan kesesuaian prosedur insentif COVID-19 dengan peraturan.
Copyrights © 2025