Penelitian stunting di Indonesia sebagian besar masih berfokus pada prevalensi sebagai satu-satunya indikator, sedangkan aspek kedalaman dan keparahan sering terabaikan. Pemahaman mengenai perbedaan kondisi secara komprehensif pada suatu wilayah merupakan hal yang sangat penting dalam upaya penanggulangan stunting. Penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk memperkenalkan indeks baru sebagai pelengkap angka prevalensi stunting yang disebut Indeks FGT-S (Foster-Greer-Thorbecke Stunting) yang bisa memberikan gambaran lebih akurat mengenai kondisi stunting lengkap dengan pemeringkatan wilayah. Penghitungan Indeks FGT-S ini diaplikasikan pada data mikro E-PPGBM Kabupaten Tabalong bulan Agustus 2022. Hasil penelitian dengan metode analisis deskriptif kuantitatif ini menunjukkan bahwa penggunaan Indeks FGT-S memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai situasi stunting di Kabupaten Tabalong dibandingkan jika hanya mengandalkan pada angka prevalensi. Di samping menghitung prevalensi stunting, Indeks FGT-S juga mampu menggambarkan kedalaman dan tingkat keparahan balita stunted di wilayah tersebut secara komprehensif. Selain itu, pemeringkatan yang diberikan oleh Indeks FGT-S dapat dijadikan dasar bagi penentuan prioritas penanganan stunting dimana sudah mencakup semua aspek (prevalensi, kedalaman, dan keparahan) dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Tabalong dan daerah-daerah lain di Indonesia.
Copyrights © 2025