Tuberkulosis Multidrug-resistant (TB-MDR) merupakan masalah terbesar dan terus berkembang dalam pencegahan dan pemberantasan TB di dunia. Sebagian besar kasus TB-MDR terjadi di Asia dan menyebabkan kematian. Riwayat pengobatan sebelumnya sangat penting untuk mengetahui faktor risiko seseorang terinfeksi TB-MDR, pasien yang memiliki riwayat pengobatan TB hampir tujuh kali lebih berisiko untuk terkena TB-MDR dibandingkan dengan yang tidak memiliki riwayat pengobatan sebelumnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi dan karakteristik pasien TB-MDR berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, Pengawas Minum Obat (PMO), riwayat pengobatan tuberkulosis sebelumnya dan riwayat kontak rumah penderita di Klinik Utama Dr. H. A. Rotinsulu Cianjur periode 2019-2023. Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan rancangan cross-sectional, cara pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan consecutive sampling. Populasi dan kriteria inklusi penelitian ini adalah pasien yang terdiagnosis TB-MDR oleh dokter yang tercatat pada rekam medik beserta hasil tes cepat molekuler (TCM) penderita pada tahun 2019-2023. Didapatkan 103 subjek penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas penderita TB-MDR berusia 26-35 tahun 27,2%, berjenis kelamin perempuan 52,4%, dengan pekerjaan sebagai wiraswasta 30,1%, semua pasien TB-MDR mempunyai data PMO 100%, riwayat pengobatan mayoritas pasien sembuh 38,8% dan terdapat riwayat kontak serumah dengan penderita 89,3%. Pada karakteristik pendidikan tidak dapat dianalisis karena data tidak lengkap. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa riwayat pengobatan sebelumnya berpengaruh dalam kasus TB-MDR sehingga perlu perhatian serius bagi fasilitas kesehatan untuk meningkatkan tracking pasien TB sehingga dapat menurunkan angka kejadian TB-MDR. Kata kunci: karakteristik pasien, prevalensi, TB-MDR, TCM DOI : 10.35990/mk.v8n0.p35-46
Copyrights © 2024