Matematika adalah mata pelajaran penting dan wajib di semua sekolah di seluruh dunia, baik negeri maupun swasta, karena penting untuk perkembangan otak siswa, meningkatkan kemampuan berpikir jernih dan logis, serta mengajarkan berpikir kritis dan analitis dalam memecahkan masalah. Oleh karena itu, semua sekolah memerlukan pelajaran matematika sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari dan pintu gerbang ke berbagai bidang teknik dan sains. Setiap negara memiliki kurikulumnya masing-masing dalam mengajarkan matematika, dengan kelebihan dan kekurangan yang sesuai dengan tujuan pendidikan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbandingan kurikulum merdeka di Indonesia dengan kurikulum di beberapa negara lain menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR) dengan mengumpulkan data dari artikel relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap negara memiliki tingkat "ambisius" yang berbeda dalam kurikulumnya, tercermin dari tekanan materi, jumlah tugas, ketegasan pengajaran, dan metode pemecahan masalah. Indonesia fokus pada konsep dasar dan kuantitas; Singapura pada pendekatan sistematis; Jepang pada dukungan psikologis siswa; China pada latihan rutin dan penguasaan konsep; Korea Selatan pada ujian dan standar tinggi; serta Finlandia pada pendekatan bebas tekanan tanpa ujian nasional. Setiap kurikulum mencerminkan nilai dan budaya pendidikan masing-masing negara. Kemampuan siswa tidak bisa dinilai dari asal negaranya, dan semua siswa memiliki kesempatan untuk mengejar ketertinggalan dalam matematika.
Copyrights © 2025